Jakarta (ANTARA News) - Tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban banjir besar yang melanda Australia, demikian kata Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) P.L.E. Priatna.

"Berdasarkan kordinasi kami dengan Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Sydney, sejauh ini dilaporkan tidak ada WNI yang menjadi korban banjir," ujar Priatna ketika dihubungi oleh ANTARA di Jakarta, Rabu.

Namun, Priatna menegaskan bahwa perwakilan RI melalui Konjen di Sydney terus melakukan pemantauan terhadap bencana banjir yang melanda wilayah Brisbane.

Banjir yang cukup parah terjadi di kota Brisbane, ibukota negara bagian Queensland dan wilayah Gympie mengakibatkan hampir 250 ribu rumah warga di wilayah Queensland tidak mendapat pasokan listrik.

Diperkirakan, banjir ini juga meluas ke negara bagian lain, yakni New South Wales.

Sejumlah wilayah pinggiran di negara bagian tersebut sudah mulai terisolasi akibat banjir. Meski masih dalam masa musim panas, wilayah timur laut Australia memang biasa dilanda topan yang kemudian memicu banjir.

Sejauh ini, banjir yang melanda Australia sudah menewaskan empat orang, termasuk seorang bocah berusia tiga tahun.

Badai yang disertai hujan deras ini melanda sebagian wilayah negara bagian Queensland dan New South Wales, Australia. Kondisi semakin parah karena Burnett River yang berada di wilayah Bundaberg meluap setelah mencapai ketinggian air 9,6 meter.

Akibat luapan sungai ini, sedikitnya 2.000 rumah dan 300 bangunan di kawasan bisnis itu digenangi air, sekitar 7.500 warga pun terpaksa mengungsi dari rumah masing-masing.

Dari jumlah tersebut, sekitar 1.000 orang sempat terisolasi di atap rumah mereka sebelum akhirnya dievakuasi petugas penyelamat.
(A050)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013