Sidoarjo (ANTARA News) - Untuk memecah konsentrasi luapan lumpur panas akibat semburan gas bercampur lumpur dan air di Desa Siring dan Renokenongo, Porong, Sidoarjo, sekaligus memperlancar arus lalu lintas di jalan tol Gempol-Surabaya yang terluberi lumpur, maka akan dibangun box culvert di kilometer 28. Bupati Sidoarjo, Win Hendrarso, Minggu petang, memutuskan dibuatnya box culvert atau saluran pengalihan itu setelah membahas bersama dengan PT Jasa Marga, Kapolres Sidoarjo, AKBP Utomo Heru Cahyono, dan sejumlah tokoh masyarakat Desa Siring, Desa Renokenongo dan Desa Jatirejo, yang wilayahnya sudah digenangi lumpur panas. "Pemasangan box culvert ini sifatnya darurat untuk memecah konsentrasi genangan luapan lumpur dan memperlancar arus lalu lintas di tol dan sekitarnya," kata Win Hendrarso. Sejak semburan gas bercampur air di sekitar lokasi pengeboran gas Banjar Panji (BPJ) I, milik PT Lapindo Brantas, Minggu (29/5), di Desa Renokenongo, luapan gas terkonsentrasi di sisi selatan jalan tol Gempol-Surabaya. Akibatnya, puluhan hektar sawah, lahan tebu, puluhan rumah dan puluhan pabrik yang berada di sisi selatan jalan tol itu tergenang luapan lumpur panas yang berbau menyengat bak telur besuk tersebut, selain mengakibtkan ratusan warga terserang berbagai penyakit, khususnya Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Hingga hari ke-14, titik semburan lumpur yang berada di sekitar 30 meter lokasi eksplorasi gas PT Lapindo Brantas itu --sisi utara tol-- masih belum teratasi, meskipun PT Lapindo sudah mendatangkan tenaga ahli pertambangan dari Kanada dan Singapura. Menurut Bupati Sidoarjo, pembangunan box culvert itu ditanggung bersama PT Lapindo, Jasa Marga dan Pemkab Sidoarjo, tetapi pihaknya bersedia menalangi lebih dulu, yang akan diambilkan dari dana APBD Sidoarjo. "Pekerjaan pembangunan box culvert diusahan mulai malam ini, agar bisa lebih cepat digunakan," katanya menegaskan. Menurut rencana, box culvert berukuran 1 x 1 meter dan berkekuatan 20 ton itu akan dibangun melintang selebar jalan tol di kilometer 38, kemudian diikuti pembuatan tanjakan dan turunan masing-masing sepanjang 100 meter, sehingga jalan tol akan tetap bisa digunakan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006