Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengalokasikan dana dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) untuk belanja modal dan pembiayaan pembangunan infrastruktur sebesar Rp200 triliun pada 2013, kata Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar.

"Di APBN 2013 kami menganggarkan belanja modal untuk infrastruktur Rp200 triliun," kata Mahendra saat meresmikan peluncuran indeks harga saham baru SMinfra18, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis.

Bahkan menurut dia, dengan disiplin tetap dalam pengelolaan fiskal serta upaya menekan subsidi BBM, pihaknya memprediksi pemerintah bisa mengalokasikan dana sekitar Rp250 triliun hingga Rp300 triliun untuk pembangunan infrastruktur pada 2014.

Ia menambahkan pembangunan infrastruktur sangat penting untuk mendukung tercapainya target pertumbuhan ekonomi nasional. "Jangan harap pertumbuhan bisa mencapai tujuh persen bila infrastruktur diabaikan," katanya.

Sementara Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan berdasarkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), pembiayaan untuk percepatan pembangunan perekonomian di Indonesia dari 2011 hingga 2015 memerlukan dana lebih dari Rp4 ribu triliun. Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur memerlukan Rp1.786 triliun.

Dikatakannya, pemerintah tidak bisa mengandalkan kemampuan APBN untuk membiayai keseluruhan dana yang diperlukan terkait infrastruktur sehingga peran swasta sangat diperlukan demi mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Peran swasta sangat dibutuhkan demi mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pasar modal menjadi tempat yang tepat untuk mendapatkan dana bagi pengembangan infrastruktur," katanya.

Nurhaida mengatakan pasar modal pada awal 2013 sudah berkembang dengan cukup baik yang didukung masuknya Indonesia dalam tahapan investment grade. Saat ini upaya yang diperlukan adalah memanfaatkan daya tarik investasi di Indonesia untuk menarik para investor terutama untuk berinvestasi pada saham-saham di sektor infrastruktur.

(A064)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013