Wuerzburg, Jerman (ANTARA News) - Tim debutan Piala Dunia, Ghana, optimistis mampu mencapai semi final dan tidak akan takut bertemu juara dunia Brazil di babak sistem gugur, kata pelatih Ghana, Ratomir Dujkovic (60). "Tidak penting siapa yang akan dihadapi di babak kedua, apakah Brazil, Jepang, Kroasia, atau Australia. Kami cukup kuat untuk mencapai semi final," ujarnya dalam jumpa pers hari Sabtu (10/6) waktu setempat, dua hari sebelum pertandingan pembukaan mereka di Grup E melawan Italia. Selama Piala Dunia berlangsung, tim Afrika yang mampu melampaui babak perempat final baru bisa dicapai Kamerun tahun 1990 dan Senegal tahun 2002. Meskipun menjadi pendatang baru di Piala Dunia, Ghana mempunyai profil yang kuat di Afrika, yakni menjadi juara Afrika empat kali. Tim mereka diperkuat oleh pemain paling mahal di Afrika, Michael Essien dari Chelsea dan kapten Stephen Appiah, yang pernah memperkuat Juventus, dan kini di Fenerbahce. "Setiap orang tahu bahwa ini untuk pertama kalinya Ghana lolos ke putaran final Piala Dunia dan ini merupakan Piala Dunia pertama saya. Tetapi, para pemain kami sebagian besar sudah lima tahun atau lebih bermain di klub-klub tingkat tinggi di Eropa ... Kami tidak takut pada pertandingan-pertandingan itu," kata Dujkovic. Dujkovic adalah pelatih yang hampir dipecat bulan Januari 2006, ketika Ghana tersingkir di babak pertama Piala Afrika, tetapi ia bisa dimaafkan lantaran para pemain kuncinya mengalami cedera, termasuk Essien. Pelatih asal Serbia itu mengatakan "the Black Stars" akan benar-benar tim yang berbeda di Piala Dunia. Masalah mereka dalam mencetak gol tampaknya juga sudah terselesaikan, kata Dujkovic. "Dalam turnamen terakhir, kami mempunyai masalah di situ, tetapi para pemain kami kini sudah mampau mencetak gol. Delapan gol dalam pertandingan-pertandingan persahabatan baru-baru nini telah memberikan kepercayaan besar bagi kami," katanya. Ghana akan membuka pertandingan mereka di Grup E melawan Italia hari Senin dan Republik Ceko 17 Juni sebelum pertandingan terakhir di grup tersebut melawan Amerika Serikat lima hari kemudian. Kompetisi di grup tersebut bukan hanya untuk lolos ke babak berikutnya, tetapi untuk menjadi juara grup agar terhindar bertemu Brazil, yang diduga akan menjuarai grupnya. Ketika ditanya pers mengenai prospek menghadapi juara bertahan itu sebagai runners-up Grup E, bek Ghana, Samuel Kuffour memperingatkan bahwa dunia mengharapkan kejutan. "Brazil belum lolos. Dalam sepakbola sekarang ini segala sesuatunya mungkin terjadi ... sudah tentu, bila kami berhadapan dengan mereka, itu merupakan impian. Bila kami kalah, tidak ada seorang pun yang berkata apapun," tambahnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006