London (ANTARA) - Rusia kembali melancarkan serangan udara  terhadap ibu kota Ukraina di Kiev pada Senin dini hari dengan menggunakan pesawat nirawak dan rudal jelajah dengan menyasar sekitar 40 target, kata komando daerah militer Ukraina.

Serangan ke 15 selama Mei yang dilancarkan dalam dua malam berturut-turut dengan intensitas mirip itu, tidak menimbulkan kerusakan parah atau korban jiwa, kata pemerintah Ukraina.

"Kembali malam yang berat bagi ibu kota," kata Wali Kota Kiev Vitali Klitschko via Telegram.

Serangan tersebut dilancarkan setelah malam sebelumnya Kiev juga digempur serangan drone terbesar sampai menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya. Dalam serangan sehari sebelumnya, Ukraina menjatuhkan 36 drone Rusia.

Baca juga: Rusia melunak, siap damai dengan Ukraina dengan syarat

Dalam serangan hari ini, Rusia menggunakan kombinasi drone Shahed buatan Iran dan rudal jelajah.

"Dari serangan terus-menerus ini, musuh berusaha membuat warga sipil merasa terus berada dalam tekanan psikologis," kata Serhiy Popko, kepala daerah militer Kiev melalui Telegram.

Saksi mata mengaku mendengar ledakan keras terjadi beberapa kali saat Kiev dan seluruh daerah di Ukraina berada dalam peringatan serangan pada Senin dini hari.

Setelah Ukraina bersumpah untuk melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang diambil Rusia, Rusia mengintensifkan serangannya dengan membidik infrastruktur militer dan suplai tempur.

Meskipun Ukraina hampir tak pernah terang-terangan bertanggung jawab atas serangan di dalam wilayah Rusia, serangkaian serangan di dalam Rusia diarahkan kepada infrastruktur militer, energi dan transportasi yang disebut Moskow sebagai ulah Ukraina.

Baca juga: Ukraina minta Jerman kirimkan rudal jarak jauh Taurus

Sumber: Reuters

 

Pewarta: Raka Adji
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2023