Guiyang, China (ANTARA) - Ledakan teknologi digital China diprediksi bakal menjadi mesin pertumbuhan baru ekonomi riil sekaligus menyuntikkan dorongan bagi pembangunan berkualitas tinggi di Negeri Tirai Bambu tersebut .

Teknologi digital menjadi kekuatan utama dalam pembangunan yang didorong oleh inovasi, ujar Wakil Ketua Komite Nasional Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (Chinese People's Political Consultative Conference/CPPCC) ke-14 Wang Guangqian, seraya menggarisbawahi integrasi yang mendalam antara ekonomi digital dan riil.

Pernyataan tersebut disampaikan Wang dalam upacara pembukaan Pameran Industri Mahadata Internasional China (China International Big Data Industry Expo) 2023, yang berlangsung dari Jumat (26/5) hingga Minggu (28/5) di Guiyang, ibu kota Provinsi Guizhou, China barat daya. Pameran itu mengusung tema "mengintegrasikan ekonomi digital dan riil, membuka kunci masa depan dengan kekuatan komputasi".

Sebagai zona percontohan komprehensif mahadata nasional pertama China, Provinsi Guizhou mempromosikan industri mahadata sebagai tulang punggung pembangunannya dengan sejumlah perusahaan memanfaatkan gelombang digitalisasi provinsi tersebut.

Guizhou Tyre Co., Ltd., perusahaan manufaktur tradisional dengan sejarah lebih dari 60 tahun, mendirikan sebuah pabrik berteknologi 5G sepenuhnya. Di pabrik tersebut, lebih dari 40 kendaraan kendali otomatis mengangkut beragam material dengan teratur.

Di pabrik itu, prosedur manufaktur di berbagai bengkel kerja dapat diperiksa via komputer melalui pengumpulan data dalam waktu nyata (real-time), yang memangkas biaya dan meningkatkan kualitas produk. Selain itu, para pekerja garis depan tidak lagi terpapar debu dan bau yang menyengat.

Ini merupakan salah satu pabrik berteknologi 5G pertama di Guizhou, yang mengindikasikan integrasi antara teknologi digital dan produksi industri, kata Yu Junfang, wakil manajer umum China Unicom cabang Guizhou.

Guizhou meluncurkan sebuah platform internet industri pada 2017, yang bertujuan untuk mendorong penggunaan layanan awan (cloud) di kalangan perusahaan industri lokal dan membantu mereka agar lebih melek digital.

Hingga Mei 2023, jumlah pengguna terdaftar di platform itu melampaui 170.000, menjadikan 14.178 peralatan produksi utama terhubung.

Setelah merampungkan transformasi cerdas di bawah dukungan platform internet industri tersebut, output dan manfaat ekonomi Guizhou Yaguang Electronics Technology Co., Ltd. masing-masing melonjak 58 persen dan 15 persen.

Sejumlah data dan kasus di Provinsi Guizhou, pusat mahadata utama di negara tersebut, mencerminkan upaya kontinu China untuk memberdayakan ekonomi riil lewat teknologi digital.

China akan mempercepat pengembangan ekonomi digital dan lebih lanjut mengintegrasikannya dengan ekonomi riil, menurut laporan Kongres Nasional Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-20.

Selama lima tahun terakhir, ekonomi digital kerap kali disebut dalam laporan kerja tahunan pemerintah China. Dalam "Dua Sesi" tahun ini, China mengungkapkan sebuah perkembangan yang bersejarah bahwa negara itu akan mendirikan biro data nasional.

Skala ekonomi industri China berukuran sangat besar, sementara ekonomi digital negara itu menempati peringkat kedua di dunia, papar Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi China Jin Zhuanglong, seraya menambahkan bahwa prospek pembangunan yang terintegrasi antara kedua hal tersebut sangat luas.

Ekonomi digital harus dimanfaatkan sebagai kekuatan pendorong baru bagi pembangunan sosial dan ekonomi berkualitas tinggi, dan integrasi antara ekonomi riil dan teknologi digital juga akan menghadirkan peluang munculnya bentuk dan model bisnis baru, demikian dikatakan Wang.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023