Bandarlampung (ANTARA News) - Kerugian akibat banjir yang merendam ribuan rumah warga di Kota Bandarlampung Provinsi Lampung diperkirakan mencapai Rp6 miliar.

Sebanyak 2.201 rumah dinyatakan rusak berat dan ringan, dan setelah dihitung total kerugiannya mencapai Rp6 miliar, kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung, Wisnu, di Bandarlampung, Jumat.

Dia merincikan, tingkat kerusakan rumah yang diinventarisasi itu adalah rusak ringan mencapai 1.367 unit, rusak sedang sebanyak 618 unit, dan rusak parah mencapai 216, sehingga seluruhnya sebanyak 2.201 unit rumah.

Ia menjelaskan, tidak hanya kerusakan rumah yang dicatat, tetapi kerugiannya juga dihitung.

Daerah yang paling parah terkena dampak banjir itu di Kecamatan Tanjung Karang Pusat (TKP), dalam tiga kelurahan, yakni Kelurahan Kaliawi, Kelurahan Pasir Gintung, dan Kelurahan Kelapa Tiga.

"Pada tiga kelurahan tersebut, ada warga yang rumahnya tinggal setengah, bahkan sampai hilang hanyut tersapu air," ujar dia pula.

Wisnu menyebutkan, rumah yang hilang banyak terjadi di Kecamatan Tanjungkarang Pusat berjumlah 154 rumah, sedangkan kondisi rumah awarga di kecamatan lainnya tidak begitu parah, seperti Kecamatan Bumi Waras dan Kecamatan Telukbetung Utara.

"Data ini masih sementara karena kami masih melakukan penghitungan, dan data jumlah rumah yang rusak itu akan segera diserahkan ke Dinas Sosial setelah valid," kata dia.

Sebelumnya, Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan pemkot setempat akan membantu rumah warga yang rusak akbat banjir beberapa waktu lalu.

"Pemkot Bandarlampung akan membantu warga yang rumahnya rusak akibat banjir, apalagi sampai hilang terbawa arus air, pasti akan dibantu," kata dia.

Menurut Herman, puluhan rumah yang rusak akan mendapatkan bantuan sesuai dengan tingkat kerusakannya, untuk rusak ringan mendapatkan bantuan sebesar Rp1 juta, rusak sedang berkisar Rp5-Rp7,5 juta, dan rusak parah memperoleh bantuan sebesar Rp15 juta.
(A054/B014)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013