Baghdad (ANTARA News) - Peretas menyerang laman resmi Perdana Menteri Irak, Nuri al-Maliki, dengan menuliskan pesan kritis terhadap pemimpin yang telah berpekan-pekan didera aksi protes mendesak pengunduran dirinya.

Pesan yang ditinggalkan oleh kelompok yang menyebut diri "Tim Peretas Kuwait" itu menggambarkan Maliki sebagai "tiran" dan memperingatkan bahwa ia akan berakhir seperti Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang telah bergulat melawan pemberontakan selama 22 bulan.

"Anda ingin menjadi seperti Bashar al-Assad?" tulis pesan yang disertai gambar dua perempuan berbaju abaya sedang menangis.

"Bashar selesai, dan kemenangan sudah dekat, Insya Allah.Tuhan membantu rakyat Irak melawan rezim tiran," tulis pesan itu.

Pesan tersebut juga menyebut Maliki sebagai "Haliki", plesetan kata Arab untuk almarhum.

Ini adalah untuk kedua kali laman Maliki diretas dalam beberapa pekan terakhir. Sepekan yang lalu, para pejabat di kantornya menayangkan pesan di laman itu yang mengatakan bahwa laman tersebut tengah diperbaiki namun menyangkal adanya serangan.

"Kami berusaha untuk memperbaikinya sekarang. Masalahnya bukan tentang menghapus hal itu, tetapi tentang bagaimana melindungi laman ini di masa depan," kata Juru Bicara Perdana Menteri, Ali al-Mussawi

Maliki menghadapi krisis politik yang memaksanya berhadapan dengan banyak mantan mitranya di pemerintahan, kurang dari tiga bulan menjelang pemilu provinsi.

Perselisihan itu muncul di tengah aksi demonstrasi yang telah berlangsung berpekan-pekan di kawasan utara dan barat Irak yang mayoritas berpenduduk Sunni, yang menyerukan agar perdana menteri mengundurkan diri.

(G003)

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2013