Semarang (ANTARA) - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Tavip memandang perlu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam berdemokrasi, terutama saat berkampanye pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Kemajemukan dari sisi suku, ras, dan agama merupakan suatu kekuatan bangsa kita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju, negara berpenghasilan tinggi," kata Mohamad Tavip di Semarang, Selasa malam, menjelang Hari Lahir Pancasila, 1 Juni.

Oleh karena itu, kata Tavip, seyogianya calon anggota legislatif (caleg) ketika berkampanye lebih menekankan pada persatuan dan kesatuan.

Selain itu, lanjut dia, tidak mengedepankan kampanye negatif (negative campaign) maupun kampanye hitam (black campaign) yang bertujuan menjatuhkan caleg lain.

Mantan Lurah Pandean Lamper yang kini sebagai caleg PSI ini mengatakan bahwa pihaknya tidak akan melakukan pelbagai cara ketika memperebutkan kursi pada Pemilu Anggota DPRD Kota Semarang, apalagi melakukan money politic (politik uang).

Baca juga: PSI kenalkan calon legislatif dengan program tanya jawab
Baca juga: PSI apresiasi konsistensi KPU umumkan caleg eks koruptor


"Siapa pun yang kelak menjadi wakil rakyat, semua itu atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Berikhtiar suatu keniscayaan, tetapi jangan sampai saling menyakitkan antarcaleg, baik internal maupun eksternal partai," katanya.

Caleg Daerah Pemilihan Kota Semarang 2 (Gayamsari, Genuk, dan Pedurungan) ini lebih mengedepankan dialog bersama masyarakat untuk menyerap aspirasi terkait dengan permasalahan yang mereka alami, kemudian memberi solusi.

Pada prinsipnya, lanjut dia, dalam berkampanye tetap dalam koridor trilogi identitas PSI, yakni menebar kebajikan, merawat keragaman, dan meneguhkan solidaritas.

"Trilogi ini sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," kata Tavip bersama caleg dari 18 partai politik yang akan memperebutkan 12 kursi DPRD di Dapil Semarang 2.

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023