Washington (ANTARA) - Pemerintah AS dengan cermat meneliti ekspor ke China dan tahun lalu menolak atau tidak mengambil tindakan atas seperempat permintaan untuk menghentikan penjualan yang akan memajukan militerisasi Beijing, kata seorang pejabat senior dalam kesaksian yang dirilis pada Selasa (30/5/2023).

Pada tahun 2022, 5.064 permohonan izin ekspor dan ekspor ulang ditinjau dan sekitar 26 persen ditolak atau dikembalikan tanpa tindakan, kata Asisten Sekretaris Departemen Perdagangan Thea Rozman Kendler dalam kesaksian tertulis untuk sidang Komite Perbankan Senat pada Rabu.

"Kami mengidentifikasi teknologi AS yang sensitif yang akan memberikan keuntungan bagi musuh kami, mengembangkan kebijakan dan strategi untuk melindungi teknologi ini, dan meninjau permohonan izin yang diajukan oleh eksportir," kata kesaksian Kendler.

Hampir 700 pihak China tunduk pada kontrol ekspor pemerintah pada apa yang dikenal sebagai "Daftar Entitas," kata Asisten Menteri Perdagangan untuk Penegakan Ekspor Matthew Axelrod dalam kesaksian tertulis. Lebih dari 200 telah ditambahkan sejak awal pemerintahan Biden, katanya.

“Kami memanfaatkan penegakan administrasi dan kriminal kami, serta otoritas regulasi kami, untuk mengatasi pengalihan teknologi canggih – seperti semikonduktor, mesin kelautan, serta prototipe satelit dan roket – yang mendukung upaya modernisasi militer China,” kata kesaksian Axelrod.

Tujuannya adalah untuk melawan "modernisasi militer, pelanggaran hak asasi manusia, dan aktivitas lain China yang bertentangan dengan keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri kita," katanya.

Sidang dengan pendapat bertajuk "Melawan China: Memajukan Keamanan Nasional, Keamanan Ekonomi, dan Kebijakan Luar Negeri AS".

Rencana pemerintah untuk membatasi investasi keluar AS tertentu dalam teknologi sensitif tertentu masih dalam diskusi, kata kesaksian dari pejabat Departemen Keuangan Paul Rosen.

"Keinginan kami adalah untuk menghindari situasi di mana investasi AS mendukung dan memajukan teknologi yang meningkatkan kemampuan militer atau intelijen di negara-negara yang menjadi perhatian yang dapat merusak keamanan nasional kami dan menempatkan orang Amerika dalam risiko," kata kesaksiannya.

Menteri Perdagangan Gina Raimondo mengatakan pada Maret bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan program percontohan untuk mengatasi risiko investasi di China.

"Ada banyak dana pensiun AS yang diinvestasikan di China dan uang pensiun rakyat. Anda tentu tidak ingin melakukan apa pun yang memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan," kata Raimondo. "Anda tidak ingin menjadi terlalu luas."

Baca juga: Semikonduktor, lanskap baru perang dagang China-AS
Baca juga: China-AS berdebat di pertemuan WTO karena sengketa dagang

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2023