Jakarta (ANTARA) -
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) melakukan soft launching fasilitas Pinjam Meminjam Efek atau Securities Lending and Borrowing (SLB) dengan skema Bilateral, di Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu.

Acara tersebut dimuat dalam sebuah seminar sebagai upaya memperkenalkan fasilitas SLB Bilateral, kepada para pelaku pasar modal di Indonesia dan meningkatkan pemahaman tentang peluang bisnis, serta manfaat yang ditawarkan.

“Sebagai salah satu bentuk kontribusi dalam mendorong likuiditas transaksi di pasar modal Indonesia, KPEI memiliki peran sebagai central counterparty dan penyelenggara kliring transaksi Bursa dan transaksi di luar Bursa. Salah satu dari beberapa fasilitas market infrastruktur yang KPEI sediakan adalah Pinjam Meminjam Efek,” ujar Direktur KPEI Antonius Herman Azwar.

Dalam seminar, KPEI mengankat tema "Exploring Business Opportunities and Benefits of Bilateral Securities Lending & Borrowing", yang dihadiri oleh Bank Indonesia, asset management, Direksi Anggota Kliring, pimpinan Bank Kustodian, dan asosiasi-asosiasi pasar modal terkait.

Seminar menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya, Chairman of Pan Asia Securities Lending Association/PASLA Jason Wells, Direktur BEI Jeffrey Hendrik, Direktur PT Mandiri Sekuritas Alex Widi Kristiono, Acting Head of Citi Indonesia Securities Services Hendra Raharja, dan Direktur KPEI Antonius Herman Azwar.

Antonius menjelaskan fasilitas SLB Bilateral disediakan untuk melengkapi fasilitas SLB yang sudah berjalan saat ini, yaitu kegiatan pinjam meminjam efek dengan mekanisme transaksi negosiasi dan berdasarkan kesepakatan antara lender dan borrower, untuk kemudian dikelola melalui sistem SLB Bilateral.

“Fasilitas SLB Bilateral memiliki konsep yang lebih fleksibel, di antaranya dalam hal besaran fee, besaran nilai jaminan, periode pinjaman, jenis efek pinjaman dan agunan termasuk obligasi, serta jumlah pengembalian efek,” ujar Antonius.

Dengan fasilitas SLB Bilateral, lanjutnya, transaksi pinjam meminjam efek akan menjadi lebih teratur dan wajar, serta memungkinkan partisipan bisa mengoptimalkan semua efek yang layak untuk dapat ditransaksikan dalam fasilitas SLB Bilateral.

“Selain memperkenalkan SLB Bilateral sebagai fasilitas baru di pasar modal Indonesia, melalui pemaparan materi yang disampaikan oleh para narasumber, peserta diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang peluang bisnis dari fasilitas SLB Bilateral serta pelaksanaannya secara best practice,” ujar Antonius.

Baca juga: SRO pasar modal torehkan kinerja positif di tengah dinamika global
Baca juga: BNI berikan fasilitas intraday kepada KPEI Rp1,8 triliun
Baca juga: BI dan KPEI sepakati perluasan kerja sama penyelenggaraan kliring SBN

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2023