Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus berupaya menurunkan angka stunting dan menargetkan turun dari 24,5 persen pada 2022 menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.

“Pada 2022 sudah ada penurunan yakni dari angka 30 persen menjadi 24,5 persen,” ucap Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kalsel Raudatul Jannah saat menghadiri acara aksi cegah stunting untuk generasi sehat di Barito Kuala, Rabu.

Ia mengatakan angka persentase stunting tersebut berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), sehingga jumlah anak stunting tidak disebutkan dalam buku saku SSGI tersebut.

“Kalsel menjadi perhatian khusus karena masuk 10 besar provinsi dengan angka stunting tinggi, sehingga kita terus melakukan berbagai upaya menurunkan angka stunting,” katanya.

Baca juga: Gubernur Kalsel sampaikan inovasi tekan stunting kepada Setmilpres

Baca juga: BKKBN: Gotong royong dengan pihak swasta entaskan stunting di Kalsel


Raudatul menyebutkan angka stunting di Kalimantan Selatan dapat di turunkan secara perlahan salah satunya melalui program “Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan”.

Program tersebut, ia mengatakan pula, sebagai salah satu upaya untuk membina dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang stunting melalui berbagai program pemerintah setempat.

Ia meminta seluruh kader PKK provinsi maupun kabupaten dan kota terus berperan untuk menekan angka stunting khususnya di lingkungan keluarga masing-masing.

Menurutnya, upaya untuk mencegah stunting harus dimulai dari edukasi ke keluarga.

Sementara itu Pj. Bupati Barito Kuala Mujiyat mengatakan Kabupaten Barito Kuala memiliki angka stunting tinggi di Kalimantan Selatan sehingga ia bersama seluruh SKPD terus melakukan upaya menekan stunting agar turun secara perlahan.

“Kita ada program bapak asuh stunting dan program satu anak dua telur,” ucapnya.

Mujiyat memaparkan program bapak asuh stunting ialah seluruh pimpinan lembaga dari kabupaten, Kecamatan dan desa memiliki peran untuk memberikan edukasi mencegah stunting di masyarakat.

Lebih lanjut dia menyebutkan program satu anak dua telur sebagai langkah memperbaiki gizi anak dengan tambahan susu dan makanan bergizi lain yang rutin diberikan sesuai anjuran.*

Baca juga: BKKBN sebut Kalsel berpeluang tinggi cetak generasi unggul lndonesia

Baca juga: Semangat gotong royong jadikan Kalsel tiga besar turunkan stunting

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2023