Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian, Menteri Kehutanan, dan Menegkop/UKM akan bekerja sama mengembangkan produksi sutera alam sehingga pada 2010 ditargetkan produksi benang sutera mencapai 400 ton per tahun. Nota kesepakatan kerjasama tersebut ditandatangani Menperin Fahmi Idris, Menteri Kehutanan MS Kaban, dan Menegkop/UKM yang diwakilkan Deputi Bidang Produksi Muzni A Jalil, di Jakarta, Senin. Menperin Fahmi Idris mengatakan, selama ini produksi sutera alam nasional belum digarap optimal, sehingga impor benang sutera masih sangat besar. Saat ini kebutuhan benang sutera mencapai 700 ton per tahun, sedangkan produksi hanya sebesar 81,2 ton, sehingga Indonesia mengimpor benang sutera sekitar 618,8 ton pada 2005. "Selama ini kita banyak mengimpor benang sutera dari berbagai negara terutama Cina," ujar Fahmi. Dengan kerjasama tersebut, pemerintah menargetkan produksi benang sutera mencapai sekitar 400 ton per tahun pada 2010, sehingga impor bisa ditekan hanya sekitar 275 ton. Ditambahkan Menteri Kehutanan MS Kaban, kerjasama pengembangan sutera alam sejalan dengan kebijakan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat di sekitar hutan, terutama untuk produk non kayu. Pihaknya telah mengeluarkan dana sekitar Rp5 miliar untuk pembukaan lahan murbei yang merupakan bahan makanan ulat sutera maupun pembinaan kepada petani di sekitar hutan. Ia menargetkan baik jumlah petani maupun lahan tanaman murbei meningkat 100 persen dari kondisi saat ini. Pada 2010 Dephut menargetkan jumlah lahan murbei mencapai 10 ribu hektar atau naik sekitar 100 persen dibandingkan saat ini yang mencapai 4.600 hektar, dan jumlah petani kokon mencapai 13 ribu kepala keluarga (KK). Sejumlah daerah yang akan menjadi fokus pengembangan sutera alam antara lain Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nangroe Aceh Darussalam, dan Yogyakarta. Sebagai tindak lanjut pengembangan sutera alam tersebut, kata Fahmi, pemerintah juga akan membangun sekolah sutera alam setingkat D1 (diploma satu) di Cianjur, Jawa Barat. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006