Kendari (ANTARA) - Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari menyebut nelayan yang dilaporkan hilang saat melaut di Perairan Pulau Menui Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, belum ditemukan.

Pelaksana Tugas Kepala Kantor Basarnas Kendari Hidayat dalam keterangan di Kendari, Kamis mengatakan korban bernama Harianto (43) warga Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan ABK pencari ikan, belum ditemukan setelah enam hari pencarian.

"Untuk perkembangan hasil operasi SAR hari keenam terhadap satu orang ABK Kapal KM. Riska Hidayah 03, hingga memasuki pukul 17.30 WITA pencarian yang dilakukan dengan hasil nihil," katanya.

Dia menyampaikan operasi pencarian terhadap korban melibatkan personel tim SAR gabungan di antaranya Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Babinsa Menui, Polsek Menui, nelayan sekitar hingga keluarga korban.

Hidayat menyebut kondisi cuaca saat operasi pencarian korban di hari keenam yakni mendung, dengan kecepatan angin 5 - 22 knot, dan tinggi gelombang mencapai 1,5-2,5 meter.

"Operasi pencarian dilakukan dengan penyisiran ke arah barat laut dari perkiraan lokasi terakhir korban dilaporkan hilang dengan luas 20 mil laut," jelasnya.

Baca juga: HNSI: Pencarian 11 ABK yang hilang di Samudra Hindia dihentikan
Baca juga: Hingga hari ke-5, SAR belum temukan ABK tenggelam di perairan Lampung


Basarnas sebelumnya menerima informasi hilangnya korban sejak 26 Mei 2023 dari salah satu personel Brimob Polda Sultra bernama Novri yang juga merupakan keluarga korban.

"Anggota Brimob Polda Sultra ini melaporkan telah terjadi kecelakaan kapal yakni satu orang ABK Kapal KM Riska Hidayah 03 diduga terjatuh dari kapal di sekitar Perairan Pulau Menui Morowali," tutur dia.

Lebih lanjut Hidayat menuturkan bahwa saat itu sekitar pukul 02.00 WITA KM Riska Hidayah 03 yang merupakan kapal penangkapan ikan tiba di Kendari setelah melakukan pelayaran dari mencari ikan di sekitar perairan Pulau Menui. Setibanya di Kendari pihak kapal menyadari salah satu ABK-nya hilang.

"Menurut keterangan teman ABK nya yang lain korban terakhir terlihat pada hari Kamis 24 Mei 2023 sekitar pukul 13.00 WITA," pungkas Hidayat.

Baca juga: Basarnas Palembang cari ABK yang hilang di laut Bangka
Baca juga: ABK Karimun yang hilang di laut Natuna diselamatkan nelayan Vietnam
Baca juga: Kapal tenggelam di perairan Taiwan, 12 ABK WNI masih hilang

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023