Berlin (ANTARA News) - Dua divisi teratas sepak bola Jerman kelihatannya tidak terkena dampak skandal pengaturan pertandingan global yang melibatkan ratusan pertandingan di beberapa benua, hal ini disampaikan presiden Liga Sepak Bola Jerman (DFL) pada Selasa.

Ratusan pertandingan sepak bola telah diatur dalam penipuan perjudian global yang diatur dari Singapura, demikian disampaikan polisi pada Senin. Hal ini merupakan pukulan bagi citra olahraga paling populer di dunia dan industri bernilai miliaran dolar, lapor Reuters.

Sekitar 600 pertandingan termasuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia dan Piala Eropa, serta Liga Champions yang melibatkan klub-klub papan atas Eropa, diperiksa oleh badan polisi Eropa Europol, dan jaksa-jaksa nasional.

"Sepengetahuan kami Liga Jerman dan Liga Jerman divisi dua tidak terdampak," kata presiden DFL, Reinhard Raunball.

"Tetapi mereka yang tahu bahwa bisnis perjudian memutar bukan hanya ribuan atau jutaan tetapi miliaran dapat mencurigai para kriminal akan membangun bisnis mereka di sana dan mengambil keuntungan dari hal itu," ucapnya kepada para pewarta.

Jerman memiliki skandal pengaturan pertandingan di masa lalu yang membuat mantan wasit Robert Hoyzer dihukum dan dipenjara karena mengatur beberapa pertandingan pada 2005 atas nama kelompok kriminal yang dipimpin oleh Ante Sapina, yang divonis hampir tiga tahun hukuman kurungan.

Pria Kroasia dan saudaranya Milan kembali ditangkap empat tahun kemudian, ketika mereka terlibat skandal pengaturan pertandingan yang berlangsung di seluruh Eropa, yang juga melibatkan sejumlah pertandingan Liga Jerman, khususnya di divisi-divisi yang lebih rendah.

"Hal yang penting bagi kami adalah otoritas mengejar masalah ini dengan intens," kata Rauball.

Liga Jerman mengalami "booming" dengan 18 klub papan atas yang mencatatkan rekor omset sebesar lebih dari dua milyar euro untuk musim 2011/2012.

Dengan tingkat kehadiran rata-rata 44.293 penonton per pertandingan - meningkat lebih dari 2.000 penonton dibandingkan musim sebelumnya - Liga Jerman merupakan liga dengan rata-rata jumlah penonton terbanyak di dunia, unggul atas Inggris dan Spanyol. (RF/I015)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013