Jakarta (ANTARA News) - Kurs mata uang rupiah pada Rabu sore bergerak melemah 25 poin menyusul sentimen negatif dari Eropa terutama Italia dan Spanyol.

Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta pada Rabu sore bergerak melemah nilainya sebesar 25 poin menjadi Rp9.705 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.680 per dolar AS.

"Pergerakan nilai tukar rupiah kembali berada di area negatif setelah mendapat sentimen dari kondisi politik di Spanyol dan Italia sehingga membuat pelaku pasar keuangan menahan transaksi di pasar berisiko," kata analis Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.

Ia mengemukakan, jajak pendapat di Italia menunjukkan melemahnya dukungan untuk reformasi penghematan saat ini dan skandal korupsi politik juga mengganggu Spanyol.

Sementara dari dalam negeri, lanjut dia, data produk domestik bruto (PDB) tidak terlalu mendapat respon positif karena secara triwulanan, PDB Indonesia kuartal empat 2012 dibandingkan dengan kuartal ketiga 2012 turun sebesar 1,45 persen.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan, pergerakan rupiah melemah seiring dengan koreksi nilai tukar euro menjelang data ekonomi Jerman.

Ia menambahkan, pelaku pasar mulai fokus pada pertemuan bank sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan akan diumumkan besok, Kamis (7/2).

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Rabu (6/2) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat nilainya menjadi Rp9.686 dibanding posisi sebelumnya Rp9.697 per dolar AS.

(ANT)

Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2013