Bandarlampung (ANTARA News) - Embrio Terminal Agribisnis di Provinsi Lampung segera diwujudkan pada akhir Februari 2013.

"Peresmian Terminal Agribisnis Lampung tersebut bertepatan dengan penyelenggaraan rapat koordinasi gubernur se-Sumatera yang berlangsung di Lampung," kata Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung Arinal Junaidi di Bandarlampung, Kamis.

Dalam jangka panjang, menurut Arinal, Terminal Agribisbis di Lampung itu akan dibangun pada lahan seluas 500 hektare di daerah Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.

"Di sana nantinya disiapkan infrastruktur yang mendukung transaksi dapat terjadi di wilayah tersebut, seperti perhotelan, rumah potong hewan ternak, kemudian sarana perbankan dan fasilitas pendukung lainnya," ujar dia.

Pada awal Februari itu, kata dia, embrio Terminal Agribisnis Lampung awalnya akan seperti pasar induk, sehingga di sana akan bertransaksi pelaku-pelaku bisnis dan para petani.

Diharapkan, saat infrastruktur Terminal Agribisnis Lampung ini tersedia lengkap, sistem perdagangan di daerah tersebut sudah berjalan secara maksimal, ujar Arinal lagi.

Ia menambahkan, proses pembangungan terminal agribisnis itu dalam tiga tahapan yang direncanakan akan terbangun dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.

"Tahapan pertama menyiapkan masterplan dan embrio sehingga dapat terjalin perdagangan antarpelaku bisnis dan selanjutnya baru akan ada proses pembangunannya," kata dia.

Saat ini, untuk memperlancar pelaksanaan pembangunan terminal tersebut, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan para pelaku bisnis.

"Hari ini, kami kumpulkan para pelaku bisnis dengan para petani, sehingga diharapkan hubungan bisnis antarmereka dapat terjalin dan pada saat peresmian terminal tersebut, sudah ada para pelaku usaha di dalamnya," ujar dia.

Kehadiran terminal agribisnis itu, kata Arinal, nantinya akan memutus mata rantai perdagangan dari tingkat petani sampai konsumen.

"Paling tidak ada lima mata rantai yang kita putus setelah adanya terminal agribisnis ini, dan petani akan lebih diuntungkan karena petani akan bertemu secara langsung dengan pihak produsen," kata dia lagi.

(B014/M008)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2013