Cianjur (ANTARA News) - Seorang gadis asal Kampung Padasuka, Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jabar, menghilang setelah dijanjikan bekerja di Jakarta, dengan gaji yang menggiurkan.

Hartini (17), anak pertama pasangan Ajat dan Anah, diduga menjadi korban `trafficking`, di mana ketika itu pihak keluarga sempat mengantarkan Tini, panggilan gadis tersebut, ke Jakarta, satu tahun yang lalu.

Apid (50), paman korban, mengisahkan ketika itu keponakannya ditawari tetangganya Ade untuk bekerja di Jakarta sebagai pembantu rumah tangga, dengan gaji Rp3 juta per bulan.

Berniat untuk membantu ekonomi keluarga yang pas-pasan, Tini menerima tawaran tersebut dan memberitahukan keinginannya bekerja pada kedua orang tuanya, yang ikut mengantar Tini ke ibu kota.

Namun ketika itu, Tini tidak langsung diantar ke calon majikanya melainkan ke daerah Taman Mini-Pondok Gede, tepatnya ke rumah Iim yang akan menyalurkan gadis desa berambut sebahu itu pada calon majikannya.

"Ketika itu, saya dan Ajat serta tetangga kami Ade, ikut mengantarkan Tini ke Jakarta, ke rumah Iim di dekat Taman Mini. Selang beberapa saat menunggu di rumah tersebut, barulah datang calon majikan Tini," katanya.

Namun ketika itu, mereka tidak mengetahui siapa dan di mana alamat majikan Tini, karena calon majikannya itu tidak keluar dari dalam mobil. Bahkan pihak keluarga tidak sempat menanyakan hal tersebut pada Iim.

"Kami langsung pulang kembali ke kampung setelah Tini dibawa majikannya itu. Mungkin itu terakhir kalinya kami melihat Tini," ucapnya.

Hingga satu tahun lamanya, tutur dia, pihak keluarga putus komunikasi dengan Tini. Bahkan pihak keluarga tidak pernah berhenti mencari selama satu tahun terakhir, termasuk mencari ke rumah Iim, guna mendapat alamat majikan Tini.

"Rumah tersebut, sudah kosong. Iim mengontrak di rumah tersebut. Bahkan alamat majikan anak saya yang sempat diberikan Iim ketika itu, ternyata juga rumah kosong. Kami sudah melaporkan hal tersebut ke polisi di Jakarta," katanya.

Saat ini, pihak keluarga berharap Tini pulang dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga di kampung. Pihak keluarga meminta siapa yang menemukan Tini, agar menghubungi pihak keluarga atau kantor polisi terdekat.  (FKR/KWR)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013