Jakarta (ANTARA News) - PT Media Citra Nusantara Tbk (MNCN) akhirnya membatalkan rencana pembelian jaringan bioskop Blitz Megaplex karena tidak terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak mengenai harga.

Hal itu disampaikan oleh perwakilan MNC Group, yang merupakan Presiden Direktur Global TV, David Audy selaku perwakilan MNC Group, di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, awalnya MNC Group memang melakukan pendekatan kemitraan dan perbincangan untuk mengakusisi Blitz Megaplex, namun niat tersebut diurungkan.

"Jadi dengan ini batal untuk masuk ke bisnis sinema, karena memang tidak ada kesepakatan," katanya.

David mengatakan, sedianya MNC Group memiliki dana hingga Rp5 triliun untuk ekspansi di bisnis media, namun pihaknya akhirnya memilih untuk mengembangkan bisnis media yang belum tergarap, seperti IPTv (Internet Protocol Television).

Dengan mundurnya MNC Group, maka investor Korea yang selama ini disebut-sebut ingin menguasai Blitz Megaplex, bisa jadi akan melenggang sendiri.

Pihak investor Korea yang berencana membeli Blitz Megaplex itu adalah CJ CGV, konglomerat yang bergerak di multibisnis seperti makanan, biofarma, logistik, hiburan, musik, media, dan distribusi film. Tetapi niat konglomerat Korea itu terbentur regulasi yang belum mengijinkan investor asing menguasai bisnis bioskop di Indonesia.

Dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Terbuka bagi Penanaman Modal Asing disebutkan masih bioskop tertutup bagi investor asing.

Direktur Pengembangan Industri Perfilman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Syamsul Lussa menegaskan investasi bioskop masih termasuk dalam investasi negatif (DNI).

"Berdasarkan keputusan itu, bioskop menjadi salah satu jenis usaha yang termasuk dalam investasi negatif di Indonesia dengan mencabut bidang usaha distribusi film (ekspor, impor, dan pengedaran)," katanya.

Sebelumnya Menteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu menegaskan, pemerintah hingga saat ini belum mengizinkan investor asing untuk membangun bioskop di Tanah Air.
(*)

Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © ANTARA 2013