Cikeas (ANTARA News) - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar kadernya untuk sesaat melupakan pemilu 2014 dan fokus pada pembenahan dan penataan partai.

"Prinsip saya lupakan dulu pemilu 2014, Partai Demokrat akan memfokuskan pikiran waktu dan tenaganya untuk menata, membersihkan dan mengkonsolidasikan partai agar bisa kembali ke prinsip ke jati diri saat partai ini saya gagas dan dirikan bersama teman-teman," kata SBY saat konferensi pers di kediamannya, Cikeas, Jawa Barat, Jumat.

SBY dalam kesempatan tersebut mengatakan dirinya akan memimpin langsung penertiban dan penataan Partai Demokrat. Penertiban dan penataan Partai Demokrat akan diakhiri setelah citra partai tersebut pulih.

SBY mengatakan pihaknya telah membuat langkah-langkah kongkrit guna melakukan penertiban dan penataan partai.

Pertama, ia meminta seluruh kader utama untuk melakukan penandatangan pakta integritas terutama Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, DPP, DPD, DPC baik legislatif maupun daerah.

"Saya harapkan penandatangan pakta integritas ini selesai pada bulan ini Pebruari 2013. Bagi pejabat PD yang tidak bersedia menandatangani pakta integritas itu akan kita lakukan pemberhentian," katanya.

Kedua, melakukan reposisi terhadap personil partai untuk mencegah terjadinya penyimpangan baru. Termasuk kader yang menjadi anggota badan anggaran.

"Acuan dari pergantian adalah kapasitas, the right person in the right place," katanya.

Ketiga, setiap kader utama menyerahkan laporan harta kekayaannya kepada komisi pengawas partai. "Kita akan menganut dan mengikuti format yang berlaku yang ditetapkan KPK," katanya. Sama format dan pengisiannya.

Keempat, setiap anggota partai diminta NPWP bagi yang telah diwajibkan, untuk memastikan telah membayar pajak.

Ia mengatakan, pendatanganan pakta integritas ini akan menjadi salah satu syarat seleksi bagi para kader yang ingin menjabat maupun mencalonkan diri baik di legislatif maupun eksekutif.

"Bagi kader yang tidak bersedia menandatangani pakta integritas tidak akan pernah dicalonkan oleh PD untuk posisi apapun," katanya.

Kelima, Partai Demokrat menjalankan manajemen partai yang dewasa ini kita nilai tidak berjalan dengan baik sebagaimana layaknya manajemen sebuah organisasi yang profesional dan modern.

"Saya ingin menegakkan manajemen, aturan, disiplin, dan etika partai yang baik," kata SBY.

Keenam, menata dan menertibkan Public Relation (PR) partai, termasuk siapa saja yang mendapatkan otoritas untuk memberikan pernyataan pers, untuk hadir dalam acara talkshow televisi, dan kegiatan lain yang sejenis, sesuai mekanisme yang ditetapkan dalam kegiatan PR tersebut.

"Saya lihat PR yang dijalankan oleh Partai Demokrat selama ini kurang cerdas, sering saling menyudutkan dan bahkan gagal menyampaikan banyak hal yang sebenarnya telah dilaksanakan oleh pemerintah dan Partai Demokrat sendiri," katanya.

Ketujuh, dalam waktu dekat akan ada rapat pimpinan yang dihadiri oleh unsur majelis tinggi partai dan ketua dewan pimpinan daerah Partai Demokrat se-Indonesia. Kemudian setelah itu, akan ada pula rapat pimpinan nasional yang akan dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan Partai Demokrat hingga tingkat dewan pimpinan cabang.

"Saya akan pastikan bahwa gerakan penyelamatan, penertiban, dan pembersihan Partai Demokrat ini terjadi di seluruh Indonesia," ujar SBY.

Kedelapan, meskipun pemilihan umum tahun 2014 sudah relatif dekat, Partai Demokrat akan lebih memprioritaskan penataan dan penertiban organisasi. Partai Demokrat yakin bahwa pada saatnya nanti, rakyat akan lebih menyukai partai politik yang para kadernya pandai menjaga amanah dan integritasnya.

"Prinsip saya, lupakan dulu pemilu 2014 , Partai Demokrat akan memfokuskan pikiran, waktu, dan tenaganya untuk menata, membersihkan dan mengkonsolidasikan partai agar bisa kembali ke prinsip politik dan jati diri ketika partai ini saya gagas dan dirikan bersama teman-teman. Kita tata dan bikin baik partai ini, dan setelah itu kami akan meningkatkan apa kami bisa lakukan untuk rakyat Indonesia, cita-cita dengan idealisme dan dengan langkah-langkah yang konkrit," ujarnya. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013