Yogyakarta (ANTARA News) - Status aktivitas Gunung Merapi (2.965 mdpl) diturunkan dari "awas" menjadi "siaga" mulai 13 Juni 2006 pukul 11.00 WIB, setelah selama beberapa hari terakhir tidak lagi mengeluarkan awan panas besar. Kabag Humas Pemkab Sleman, Dra Sudarningsih di Yogyakarta, Selasa, mengatakan penurunan status itu dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Penurunan itu dilakukan setelah hasil pengawasan dan evaluasi menunjukkan kondisi Merapi terus mereda sejak mengeluarkan awan panas besar pada Jumat, 9 Juni 2006. Namun, katanya, meskipun status aktivitas Merapi telah diturunkan menjadi "siaga", gunung itu masih dinilai rawan untuk pendakian dan penambangan pasir serta aktivitas lain di sekitar alur Kali Gendol, Boyong, Krasak dan Sat dalam radius 6 km dari puncak Merapi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi masih akan memantau perkembangan aktivitas Merapi. "Jika hasil selanjutnya dinilai membahayakan atau diperkirakan menimbulkan ancaman bencana bagi warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana, status siaga akan ditinjau kembali," katanya. Pusat Vulkanologi juga memberikan rekomendasi bagi pemulangan pengungsi meskipun masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada dan terus mengikuti petunjuk dan menaati ketentuan yang ditetapkan Satlak Penanggulangan Bencana.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006