Medan (ANTARA) - Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Medan menyatakan bahwa "Celibu" atau Cemilan Lidah Buaya menjadi salah satu produk UMKM yang tengah digalakkan promosinya.

"Hal itu karena camilan ini bermanfaat untuk kesehatan. Produk yang berguna dan disukai masyarakat memang harus diperbanyak produksinya," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Medan Benny Nasution, di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa.

"Celibu" adalah produk camilan yang dihasilkan pelaku UMKM di Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat.

Mereka merupakan UMKM yang dibina Tim Penggerak (TP) PKK Kelurahan Sei Agul.

"Celibu" ini merupakan makanan dan campuran olahan minuman dari lidah buaya, seperti keripik, permen jeli dan minuman jeruk serut.

Bukan cuma penganan, tumbuhan bernama ilmiah "Aloe vera" itu juga diolah menjadi cairan pembersih tangan (hand sanitizer) dan sabun colek.

Untuk mendukung "Celibu" tersebut, istri Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, Kahiyang Ayu memutuskan untuk menjadikan makanan ringan tersebut sebagai buah tangan saat Lebaran.

"Menurut Ibu (Kahiyang, Red), camilan ini baik untuk tubuh dan unik. Biasanya, kan, lidah buaya itu untuk sampo atau kosmetik," kata Benny.

Dikutip dari laman Pemerintah Kota Medan, Lurah Sei Agul Aidil Putra Pratama menyatakan "Celibu" perlahan mulai dikenal masyarakat khususnya di Medan.

Selain dipromosikan langsung oleh Kahiyang, makanan itu kerap dipamerkan pada kegiatan-kegiatan TP PKK Medan maupun TP PKK Sumut.

Aidil Pratama menegaskan bahwa proses pengembangan usaha UMKM mulai dari permodalan, produksi, pengemasan, penjualan dan promosi dilakukan oleh anggota PKK Sei Agul.

"Celibu" pun telah mendapatkan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) atau Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT).

Adapun harga setiap produk yang dihasilkan mulai dari Rp5.000, nilai yang terjangkau bagi masyarakat.
Baca juga: Pemkot Medan fokus tambah komoditas ekspor UMKM
Baca juga: Pemkot Medan sebut nilai transaksi sepatu UMKM mencapai Rp2,06 miliar

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023