Jakarta (ANTARA) - Ekonom sekaligus Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa upaya dekarbonisasi berkorelasi dengan kenaikan kinerja industri, bukan menjadi penghalang untuk kemajuan laju industri.

“Jadi, dekarbonisasi bukan menghalangi laju industri, tapi justru berkorelasi dengan kenaikan. Return of investment naik, rate of return proyek internal bagus, dan dividen yang disetor ke negara juga bagus,” kata Bhima dalam webinar Green Economy Forum 2023 yang dipantau secara virtual di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Jepang cari investasi di bidang hidrogen untuk percepat dekarbonisasi

Dia menjelaskan hasil sejumlah survei menunjukkan bahwa generasi sekarang memiliki tuntutan yang lebih tinggi untuk membuat produk-produk hijau atau berkelanjutan. Namun, implementasinya hanya berada dalam skala satu.

Artinya, upaya penerapan ekonomi hijau baru mencakup penghematan listrik atau produksi produk yang bisa didaur ulang dan mengurangi penggunaan bahan-bahan plastik.

“Belum sampai apakah energinya dihasilkan dari green amonia atau energi baru terbarukan lainnya,” ujar dia.

Baca juga: Luhut ajak semua pihak lakukan aksi nyata wujudkan dekarbonisasi

Bhima mengatakan upaya implementasi ekonomi hijau pada industri masih membutuhkan dukungan edukasi dari sisi pemerintah karena, tingkat literasi yang baik dapat berdampak positif pada reaksi konsumen.

Dia mencontohkan penerapan unit karbon yang didukung oleh tingkat literasi yang mumpuni serta dukungan konsumen yang besar membuat pembelian unit karbon dilakukan sampai ke level individu. Sebab, mereka memiliki tingkat kesadaran lingkungan yang tinggi. “Bukan badan usaha yang membeli unit karbon, tapi individu,” jelas Bhima.

Baca juga: ESDM terus genjot program dekarbonisasi dukung capaian NZE 2060

Ketika pembelian unit karbon sampai ke level individu, Bhima mengatakan pelaku industri mau tidak mau membeli usaha karbon dan menciptakan usaha-usaha baru yang mendapat permodalan dari kredit karbon. Dengan begitu, mereka bisa menurunkan emisi karbon dan terhindar dari pengenaan pajak karbon.

“Jadi, harus ada korelasi-korelasi di sana, ada keadilannya. Jadi, dekarbonisasi bukan mematikan industri atau menurunkan laju pertumbuhan ekonomi,” kata Bhima.

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2023