Surabaya (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyatakan tim pendamping keluarga (TPK) dan penyuluh keluarga berencana (PKB) saling berdampingan dan melengkapi dalam upaya mengatasi stunting di Indonesia.

“Mereka (TPK dan PKB) saling melengkapi untuk mencegah stunting. Kalau anaknya terlalu dekat dan terlalu banyak juga bisa meningkatkan risiko stunting,” katanya dalam Munas IV IPeKB Indonesia di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Baca juga: BKKBN-Pemprov Jatim bersinergi turunkan stunting dan pernikahan dini

BKKBN memiliki berbagai agenda prioritas, salah satunya percepatan penurunan stunting di Indonesia yang saat ini masih berada pada angka 21,6 persen atau di atas amanat World Health Organization (WHO) sebesar 20 persen.

"Upaya percepatan penurunan stunting tersebut dilakukan melalui pembentukan PKB dan TPK yang sebenarnya memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing," katanya.

Hasto menjelaskan PKB memiliki tugas utama yang berkaitan soal keluarga berencana, di antaranya melakukan sosialisasi mengenai penggunaan pil KB dan penggunaan IUD dalam rangka mencegah memiliki anak terlalu banyak.

Baca juga: Kepala BKKBN: ASI eksklusif berperan penting cegah anak alami stunting

Sementara TPK memiliki tugas untuk mengawal para calon pengantin sebelum mereka menikah, memberi ilmu kepada calon pengantin mengenai kesehatan organ intim hingga pengetahuan reproduksi.

Selain itu, TPK juga bertanggung jawab mengawal para ibu hamil dan ibu yang mempunyai anak usia di bawah dua tahun atau berumur nol sampai 24 bulan terutama mengenai ilmu tentang kebutuhan nutrisi maupun pengetahuan lain yang berkaitan dengan tumbuh dan kembang.

Meskipun TPK dan PKB memiliki tugas masing-masing, Hasto menuturkan tanggung jawab mereka juga tertuju pada satu tujuan yaitu mencegah terjadinya stunting pada anak.

Baca juga: Kepala BKKBN minta ibu hamil hati-hati gunakan jenis obat

"Tugas PKB yakni terkait keluarga berencana turut mencegah stunting karena apabila dalam satu keluarga jarak umur antaranak terlalu dekat maupun jumlah anak terlalu banyak bisa meningkatkan risiko terjadinya stunting," katanya.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2023