Denpasar (ANTARA News) - Pura Besakih akan dilengkapi dengan tempat pameran dan pemutaran film dokumenter sebagai bagian dari pembangunan pusat informasi wisata pada pura terbesar di Bali itu.

"Dengan dilengkapi tempat pemutaran film dokumenter itu, para pengunjung dapat menyaksikan rekaman pelaksanaan upacara dan ritual di Besakih tempo dulu," kata Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Setdaprov Bali Ketut Wija, di Denpasar, Senin.

Menurut dia, pembangunan fisik pusat informasi di pura yang terletak di Kabupaten Karangasem itu, sudah rampung dengan menghabiskan anggaran Rp4,5 miliar bersumber dari APBD Bali.

Proses saat ini, lanjut dia, dengan mengisi berbagai informasi, baik itu yang bersifat statis maupun dinamis.

"Kami menargetkan informasi semuanya terkait Besakih dan juga kaitannya dengan pura-pura terbesar di Bali sudah selesai sebelum pelaksanaan KTT APEC tahun ini," ucapnya.

Keterangan-keterangan pada pusat informasi itu, jelas dia, memakai dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Sementara untuk informasi yang terdapat pada komputer layar sentuh barulah menggunakan beragam bahasa asing.

"Untuk kesiapan SDM berupa pemandu wisatawan hingga penerima tamu saat ini sedang dalam tahap pengkajian," katanya.

Ia menambahkan, Pemprov Bali sebelum pendirian pusat informasi tersebut sudah mengajak para pemangku (pemuka agama) dan bendesa desa pakraman (pimpinan desa adat) di sekitar Besakih untuk studi banding ke Jepang.

"Mereka kami ajak untuk melihat pengelolaan tempat-tempat suci di sana seperti kuil dan wihara yang disinergikan untuk kepentingan pariwisata," ujarnya.

Ke depan, Pemprov Bali juga berencana mendirikan pusat informasi serupa di Pura Ulundanu Batur di Kabupaten Bangli dan Pura Goa Lawah di Kabupaten Klungkung.
(ANT)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013