Padang (ANTARA) - Pakar ekonomi dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Prof Ratni Prima Lita mengatakan Pekan Nasional Petani dan Nelayan Indonesia (Penas Tani) XVI merupakan ajang bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menonjolkan diferensiasi produk.

"Apa yang menjadi keunikan dari Minangkabau ini, maka itulah yang seharusnya ditonjolkan oleh UMKM saat Penas Tani," kata pakar ekonomi dari Unand Prof Ratni Prima Lita, di Padang, Kamis.

Apalagi, kata dia, ribuan bahkan belasan ribu petani dan nelayan dari berbagai daerah akan datang ke Kota Padang pada 10 hingga 15 Juni 2023 untuk menghadiri Penas Tani.

Ajang nasional yang rencananya dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut harus dilihat sebagai peluang besar untuk mempromosikan atau mengenalkan beragam hasil UMKM Sumbar ke tataran nasional.

Menurut dia, sisi kearifan lokal bisa dijadikan pelaku UMKM sebagai modal utama untuk menghasilkan produk yang berbeda dengan produk daerah lainnya. Sayangnya, hal tersebut hingga kini belum bisa dilakukan secara maksimal oleh pelaku UMKM di Ranah Minang.

"Kalau kita mengusung konsep diferensiasi maka produk yang ditawarkan akan menang atau laku di pasaran," ujarnya pula.

Namun, apabila produk tersebut hanya meniru produk dari luar dan tidak memiliki ciri khas tersendiri, maka diyakini tidak akan bertahan lama.

"Oleh karena itu, apa pun produk Minangkabau dari sektor perikanan dan pertanian harus menonjolkan keunikan lokal," kata dia lagi.

Sebagai contoh, rendang sebagai masakan khas Minangkabau seharusnya bisa dipasarkan lebih luas hingga ke berbagai negara. Namun, sampai saat ini pemasaran makanan berbahan utama daging itu belum begitu maksimal.

Terpisah, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri memperkirakan sekitar 40 ribu petani dan nelayan se-Indonesia akan menghadiri Penas Tani yang dipusatkan di kawasan Lanud Sutan Sjahrir Padang, Sumbar tersebut.

"Diperkirakan peserta mencapai 40.000 orang. Nanti juga termasuk gubernur, bupati, dan wali kota," kata dia pula.
Baca juga: Penas Tani Nelayan XVI ajang petani milenial tingkatkan wawasan
Baca juga: Kementan: Penas Tani menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman krisis

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2023