New York (ANTARA News) - Harga minyak AS melonjak pada Senin (Selasa pagi WIB), karena selisih (spread) antara kontrak minyak AS dan Eropa berkurang dari tertinggi baru-baru ini.

Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate di New York Mercantile Exchange (NYMEX) menetap pada 97,03 dolar AS per barel, naik 1,31 dolar AS dibandingkan dengan tingkat penutupan Jumat, lapor AFP.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret ditutup pada 118,13 dolar AS per barel, turun 77 sen dari posisi Jumat.

Bart Melek, seorang analis di TD Securities, mengatakan pedagang menyimpulkan bahwa lonjakan minggu lalu pada Brent lebih ekstrem ketimbang yang diperlukan. Investor telah memantau cermat selisih antara kontrak minyak AS dan Eropa.

"Banyak yang harus dilakukan dengan fakta bahwa Brent kemungkinan telah melebihi WTI dan WTI terlihat dan mencoba untuk mengejar sedikit ketinggalannya," kata Melek.

"Diferensial telah terlalu lebar dan jauh sendiri di depan."

Pedagang telah menjadi "khawatir bahwa kesenjangan Brent-WTI mungkin telah mencapai tingkat yang tidak berkelanjutan setelah membukukan penutupan tertinggi sejak 28 November pada Jumat," kata analis Tim Evans dari Citi Futures.

Kontrak Brent pada Jumat mencapai tertinggi sembilan bulan di 119,17 dolar AS per barel, didorong data ekonomi yang sehat dan kekhawatiran geopolitik setelah produsen minyak mentah Iran menolak tawaran AS untuk pembicaraan nuklir, kata para pedagang.

Di bagian lain WTI juga menderita karena persediaan minyak AS telah meningkat hampir 12 juta barel dalam tiga minggu terakhir.

Penumpukan terjadi di tengah masalah operasional di jaringan pipa Seaway, yang mengirimkan minyak dari pusat perdagangan Cushing, Oklahomam ke terminal pantai Teluk Meksiko di Texas. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2013