Vatican City (ANTARA News) - Pasca pengumuman pengunduran diri Paus Benediktus XVI mengundang tanya, siapa yang bakal menggantikan pemimpin gereja Katolik sedunia itu?

Media massa internasional antara lain BBC menderetkan sejumlah nama pengganti Paus Benediktus XVI, antara lain Uskup Agung Milan Angelo Scola, dan sejumlah nama lainnya.

Sederet argumentasi dijajarkan, seakan media massa itu tahu dengan sedikit berbau menerka-nerka mengenai proses pemilihan paus yang diikuti oleh sejumlah kardinal dari seluruh dunia.

Pertanyaan siapa pengganti Paus memenuhi dahaga pembaca akan sosok pengganti Paus Benediktus XVI. Meskipun pertanyaan siapa yang bakal menggantikan Paus bernada absurd.

Bagaimana pertanyaan itu tidak absurd, bukankah konklaf baru akan digelar pada akhir Maret 2013?

Yang baru dapat diketahui hanyalah rincian jumlah kardinal yang  mewakili masing-masing benua. Para kardinal itu akan ikut dalam konklaf.

Paus Benediktus XVI akan mundur pada 28 Februari 2013. Setelah itu,  selama kursi jabatan Paus kosong, istilah bahasa Latin (sede vacante), Kardinal Tarcisio Bertone akan menjalankan tugas-tugas Paus, seagaimana dikutip dari laman Radio Vatican.

Kardinal Bertone dipilih oleh Benediktus XVI pada 4 April 2007.  Benediktus XVI yang terlahir sebagai Joseph Aloisius Ratzinger itu terpilih pada 19 April 2005 dalam usia 78 tahun.

Para kardinal yang punya hak suara dalam konklaf nanti terbagi menurut kategori benua. Dari Eropa, ada 61 kardinal. Sembilan belas kardinal dari Amerika Latin, 14 kardinal dari Amerika Utara, 11 kardinal dari Afrika, 11 kardinal dari Asia dan satu kardinal dari kawasan Oseania.

Usia kardinal-kardinal itu juga menjadi bahan pertimbangan, misalnya saat digelar  konklaf, Kardinal Walter Kasper akan berusia 80 tahun pada 5 Maret nanti.

Jumlah kardinal asal Italia akan mendominasi konklaf. Mereka berjumlah 21 kardinal. Jumlah kardinal keseluruhan yang ikut konklaf mencapai 117 kardinal.

Ketika mengikuti proses konklaf nanti, para kardinal itu harus berada di Vatican, mereka akan masuk "karantina" karena tidak boleh ada seorang pun menghubungi mereka.

Ketentuan ini berlaku ketika para kardinal itu bergerak dari tempat tinggal mereka masing-masing menuju kapel Sistina. Di kapel Sistina itulah, surat suara dari masing-masing kardinal peserta konklaf akan dibakar.
(A024)    

Penerjemah:
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2013