Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan pembangunan monorel di ibukota masih menunggu beberapa dokumen yang harus disediakan oleh konsorsium pelaksana, PT Jakarta Monorail.

"Ya tinggal beberapa dokumen saja," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Selasa.

Menurutnya, persyaratan seperti Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) sudah diserahkan oleh PT Jakarta Monorail, hanya saja kelengkapan data mengenai investor baru dalam konsorsium belum diberikan.

"Kan investornya baru, itu yang mau saya tahu," katanya.

Perihal tarif angkutan berbasis rel itu, Jokowi menyatakan asumsi tarif rata-rata Rp8500, merupakan nilai yang wajar.

Namun, tarif itu belum pasti dan masih akan disesuaikan dengan jarak tempuh. "Ini kan belum selesai. Bisa saja jadi Rp8 ribu atau Rp9 ribu," katanya.

Kenaikan tarif di masa mendatang pun dimungkinkan dan disesuaikan dengan inflasi.

Dengan tarif antara Rp8 ribu hingga Rp9 ribu itu, menurut Jokowi, pelayanan angkutan monorel tidak perlu subsidi atau bantuan jika mempertimbangkan jumlah penumpang yang bisa diangkut yang diperkirakan mencapai di atas 160 ribu orang.

"Subsidi itu diberikan kalau penumpangnya kurang dari 160 ribu," katanya.

Jokowi yakin bulan ini dia sudah akan memutuskan rencana pembangunan monorel. "Nanti pembangunan tiga tahun selesai," katanya.

(Dny)

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2013