Kuala Lumpur (ANTARA) - Indeks produksi industri (industrial production index/IPI) Malaysia mengalami kontraksi 3,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada April 2023, terbebani oleh semua sektor, seperti ditunjukkan data resmi pada Jumat (9/6).

Departemen Statistik Malaysia (Department of Statistics Malaysia/DOSM) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sektor pertambangan turun 4,9 persen, sementara sektor manufaktur dan kelistrikan masing-masing turun 3 persen dan 2 persen.

Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, IPI turun sebesar 10,8 persen setelah mencatatkan pertumbuhan sebesar 8,4 persen pada Maret.

Kontraksi di sektor manufaktur pada April menandai penurunan pertama sejak Juli 2021, terutama disebabkan oleh penurunan sebesar 3,5 persen di industri-industri yang berorientasi ekspor.

Produksi di sektor pertambangan terbebani oleh penurunan terus-menerus dalam indeks gas alam dan penurunan marjinal dalam indeks minyak mentah dan kondensat.

Selama empat bulan pertama 2023, IPI turun menjadi 1,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022.

Dalam periode tersebut, indeks manufaktur dan pertambangan masing-masing naik 1,8 persen dan 0,3 persen, sementara indeks kelistrikan turun 1,2 persen.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
COPYRIGHT © ANTARA 2023