Jakarta (ANTARA) - Karolina Muchova mengatakan akan menggunakan "perasaan pahit" karena kalah di final French Open, Sabtu (10/6), dari Iga Swiatek untuk mendorongnya merebut lebih banyak gelar Grand Slam.

Petenis peringkat ke-43 asal Ceko itu kalah 2-6, 7-5, 4-6 dari Swiatek di final yang menegangkan saat petenis nomor satu dunia itu mempertahankan mahkota Roland Garrosnya, memenangi French Open ketiganya dan gelar Grand Slam keempatnya.

Muchova, finalis perempuan peringkat keempat terbawah yang pernah ada di Paris, bangkit dari ketertinggalan satu set dan tertinggal 0-3, dan dua kali memimpin Swiatek dengan break pada set penentuan sebelum nasibnya ditutup dengan kesalahan ganda pada match point.

"Perasaannya agak pahit, karena saya merasa pertandingannya sangat dekat," kata Muchova, seperti disiarkan AFP, Minggu.

"Tapi secara keseluruhan, maksud saya, menyebut diri saya sebagai finalis Grand Slam, itu adalah pencapaian yang luar biasa."

"Pasti motivasi besar bagi saya untuk berusaha di masa depan dan mendapatkan kesempatan lagi bermain untuk gelar-gelar besar ini," ujar Muchova yang rekor terbaik sebelumnya di turnamen major terjadi ketika dia mencapai semifinal Australian Open 2021.

Petenis berusia 26 tahun itu menunjukkan ketangguhan yang luar biasa setelah Swiatek mengambil alih pertandingan, memanfaatkan tekad yang memungkinkannya untuk bangkit dari ketertinggalan 2-5 dan match point melawan Aryna Sabalenka di semifinal.

Baca juga: Swiatek sabet gelar French Open 2023

Dia menekan Swiatek saat melakukan servis untuk memimpin 4-3 pada set terakhir, tetapi petenis Polandia itu membalas dan mengklaim tiga gim terakhir untuk merebut trofi.

"Saya memberikan segalanya di lapangan hari ini, jadi saya tidak perlu menyesal," kata Muchova yang mengakhiri French Open tahun lalu dengan kursi roda setelah menderita cedera pergelangan kaki.

Cedera itu terjadi menyusul masalah perut yang membuatnya absen selama tujuh bulan pada 2021. Pada September lalu, peringkatnya berada di luar 200 teratas, dan dia diberitahu oleh dokter bahwa dia mungkin tidak akan pernah bermain lagi.

Namun, performanya selama dua pekan terakhir memicu semangat baru bagi Muchova.

"Sekarang saya tahu bahwa Iga adalah nomor satu dunia dan saya sangat dekat. Saya pikir sekarang saya bisa melakukannya," kata Muchova.

"Saya selalu percaya ketika saya pergi ke Grand Slam, pada setiap Grand Slam yang saya mainkan sebelumnya dan saya belum pernah bermain di final. Jadi keyakinan itu ada, tetapi saya benar-benar mencapainya, itu perasaan yang sangat menyenangkan dan hangat."

"Ini bagus untuk kepercayaan diri. Ini memberi tahu saya bahwa saya bisa melakukan ini, untuk melakukan hasil besar ini. Ini sangat memotivasi dan sekarang saya merasa bisa melakukannya dan saya pasti akan mencoba untuk mencapainya lagi."

Muchova akan mengalihkan fokusnya ke musim lapangan rumput dan Wimbledon dengan dipenuhi optimisme baru.

"Saya menantikan untuk bermain di lapangan rumput, di permukaan cepat, itu permukaan yang saya sukai," kata Muchova, perempat finalis Wimbledon 2019 dan 2021.

Baca juga: Swiatek tak mau berspekulasi tentang era baru Grand Slam putri
Baca juga: Ruud tantang Djokovic di final French Open usai singkirkan Zverev

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2023