Yogyakarta (ANTARA News) - Gunung Merapi (2.965 mdpl) yang status aktivitasnya belum lama diturunkan menjadi "Siaga", pada Rabu pukul 12.05 WIB tiba-tiba kembali mengeluarkan awan panas besar secara beruntun yang meluncur ke arah hulu Kali Gendol. Petugas di Pos Pengamatan Merapi Kaliurang, Sleman, Yogyakarta yang menginformasikan kejadian itu belum bisa memastikan jarak luncur awan panas besar tersebut yang sempat bergulung-gulung cukup lama di puncak Merapi sebelum meluncur ke arah Kali Gendol. Panut, petugas di Pos Pengamatan Merapi di Kaliurang menginformasikan munculnya awan panas itu melalui radio komunikasi di frekuensi 14.777 (khusus pemantauan Gunung Merapi) menyatakan belum dapat mengetahui jarak luncur awan panas karena pengamatan dari Pos Kaliurang terhalang kabut tebal. "Tampaknya ke arah hulu Kali Gendol, berdasarkan suara gugurannya," kata dia. Ia mengkhawatirkan kemungkinan terjadi kepanikan warga kawasan Kaliadem, timur Kaliurang, Kabupaten Sleman, yang berjarak sekitar 6,5 km dari puncak karena luncuran awan panas itu. Sekitar dua pekan lalu awan panas cukup besar dengan jarak luncur sekitar lima kilometer menghanguskan sebagian hutan pinus di utara Kaliadem. Luncuran awan panas itu terjadi pada pagi hari, dan sempat menimbulkan kepanikan warga. Gunung Merapi di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan DIY sejak Selasa (13/6) pukul 11.00 WIB status aktivitasnya diturunkan dari "awas" menjadi "siaga", dengan pertimbangan aktivitasnya mulai menurun terutama luncuran awan panasnya dalam beberapa hari sebelumnya.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006