Jakarta (ANTARA) - Sinar Mas mendukung pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar memanfaatkan ekosistem digital untuk memperbesar skala ekonomi lewat gelaran Sinar Mas Digital Day 2023 pada 9-10 Juni di ICE BSD.

Gelaran tersebut merupakan ajang showcase bagi Sinar Mas untuk menampilkan ekosistem digital, inovasi dan bisnis model kolaborasi terbaru dari pilar usaha maupun perusahaan portofolio.

"Dengan digitalisasi ini, kita bisa lebih inklusif kepada UMKM sejalan dengan program UMKM naik kelas," kata Board Member Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurutnya, saat ini dunia tengah berubah dengan sangat cepat akibat quantum computing dan artificial intelligence. Hal ini menjadi kesempatan bagi Indonesia dalam memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kemajuan bersama.

Baca juga: Jamkrindo ajak mahasiswa bangun ekosistem digital bagi pelaku UMKM

"Saat ini kami sangat bersyukur karena kita ada di saat yang tepat, tempat yang tepat, dan punya orang-orang yang tepat. Kita ada di tempat yang tepat karena Indonesia tumbuh sangat pesat, khususnya dalam mengadopsi teknologi di wilayah ASEAN," jelasnya.

Selain itu, acara tersebut juga memberikan masukan dan ide-ide untuk memanfaatkan peluang melalui teknologi yang diharapkan mampu melahirkan inovasi baru. Salah satunya soal drone technology forest monitoring & inventory, kecerdasan buatan, financial services, jaringan internet MyRepublic, Smart City, hingga Smart Mining.

"Apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah Indonesia, khususnya Bapak Presiden Joko Widodo yang mendukung transformasi digital di seluruh sektor untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," tambahnya.

Sementara itu Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menuturkan bahwa potensi ekonomi digital sangat besar dan harus segera dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi Indonesia. Terkait hal itu, The World Economic Forum (WEF) memperkirakan transformasi digital akan menghasilkan 100 triliun dolar AS pada tahun 2025.

Baca juga: Jasa Raharja mendorong mahasiswa manfaatkan ekosistem digital

Pihak Temasek, Google dan Bain & Company, secara spesifik menyebut potensi ekonomi digital di Indonesia akan mencapai 130 miliar dolar AS pada tahun 2025 mendatang. Oleh karenanya, perlu mengembangkan environment untuk mendorong eksplorasi dan inovasi. Salah satu yang perlu diperkuat adalah kemitraan inklusif bagi UMKM dengan memanfaatkan ekosistem digital.

"Dalam melakukan transformasi digital, kami menghadapi tantangan dalam pengembangan infrastruktur konektivitas, peningkatan literasi digital dan regulasi," ungkap Arsjad.

Ia pun mengapresiasi inisiatif Sinar Mas dalam mendorong kolaborasi untuk membangun ekosistem yang mumpuni dengan beragam upaya yang dilakukan. Ini menjadi modal bagi pihak Pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mengeksplorasi dan berinovasi di sektor digital untuk kemajuan Indonesia.

Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Pandu Sjahrir mengatakan, tantangan ke depan untuk menopang Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045 mendatang adalah pengembangan sektor kesehatan, inklusi sektor keuangan, turisme, industri kreatif, dan yang terpenting adalah UMKM.

"Inclusive society ini adalah soal akses dan kualitas layanan kesehatan. Social assistance and empowerment program. Ini penting karena 10 persen rakyat Indonesia, keluarga kita, saudara-saudara kita tidak memiliki akses," imbuhnya.

Baca juga: Pemerintah perkuat ekosistem startup guna tingkatkan ekonomi digital

Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada tahun 2023 terdapat 64,2 juta pelaku UMKM. Hingga akhir tahun lalu, baru sebanyak 20,76 juta pelaku UMKM yang memanfaatkan ekosistem digital. Padahal pemanfaatan digital ini mampu memperbesar skala ekonomi UMKM agar bisa naik kelas.

Sejak pemerintah meresmikan Gerakan kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik kelas pada 3 Oktober 2022 lalu, berbagai percepatan dilakukan. Bahkan Kemenkop UKM menargetkan setiap tahun mencetak 6 juta pelaku UMKM untuk masuk ke ekosistem digital.

Dalam upaya menuju Indonesia Emas tahun 2024, Pandu mengingatkan perlu investasi untuk melakukan transformasi digital. Dengan mendorong investasi di berbagai sektor, peningkatan kapabilitas kepemimpinan, membuka kemitraan inklusif dan terakhir memiliki dukungan regulasi.

Oleh karena itu, inisiatif Sinar Mas untuk membangun ekosistem digital yang inklusif perlu didukung. Melalui gerakan semacam ini, akan lahir inovasi-inovasi baru untuk menopang pertumbuhan Indonesia pada masa mendatang.

Baca juga: "Sinar Mas Digital Day" dorong tranformasi digital Indonesia

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Siti Zulaikha
COPYRIGHT © ANTARA 2023