Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Pertamina untuk melakukan perubahan nyata dalam dua tahun mendatang agar perusahaan itu lebih efisien, produktif dan kompetitif hadapi persaingan global. "Dalam waktu dua tahun saya ingin ada perubahan yang nyata, perubahan yang terjadi sebagaimana yang kita harapkan bersama. Kita akan evaluasi perkembangan dan progresnya tiap tahun, dan kita berikan koreksi-koreksi apabila ada hal-hal yang belum bisa dicapai," katanya dalam kunjungan ke kantor Pertamina di Jakarta, Rabu. Presiden juga meminta agar Pertamina terus melanjutkan secara intensif proses reformasi, restrukturisasi dan ekspansi bisnisnya agar bisa dilakukan lebih riil disesuaikan dengan budaya dan nilai sebuah perusahaan minyak untuk menjadi perusahaan minyak kelas dunia. Selain itu, ke depan Pertamina diharap semakin efisien, produktif dan kompetitif, sehingga bisa bersaing di era persaingan dunia yang ketat ini. "Saya ingin tidak terjadi penyimpangan atau praktek-praktek korupsi dan kolusi dalam pengeloaan perusahaan ini sekarang dan ke depan," katanya. Presiden yang didampingi Menteri ESDM Purnomo dan Meneg BUMN juga mengatakan akan terus mendorong Pertamina untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan negara lain seperti Petronas Malaysia, Timur Tengah dan Cina. "Kerjasama ini harus mengutamakan kepentingan nasional dan kepentingan rakyat. Kerjasama itu harus dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat kita," katanya. Presiden juga mengatakan saat ini sedang melakukan penghitungan terhadap aset-aset yang dimiliki Pertamina dan BUMN lainnya untuk mengetahui apakah perusahaan itu sehat atau tidak. "Kita akan lihat apakah aset yang dimiliki sudah sesuai dengan deviden atau pajak yang diberikan. Apakah pajaknya sudah optimal dan maksimal," katanya. Blok Cepu Presiden juga mengharapkan proses pengelolaan sumur minyak di Cepu, Jawa Tengah dapat segera berproduksi pada akhir 2008 atau awal 2009, sehingga dapat membantu pemerintah mengatasi jumlah konsumsi BBM yang terus meningkat. "Kalau bisa dipercepat lebih baik yaitu akhir 2008 atau awal 2009, dengan peak production pada tahun pertama dan keempat, sehingga bisa memberikan keuntungan besar pada kita," katanya. Menteri ESDM Purnomo menambahkan dirinya sudah menandatangani Plan of Development (POD) blok Cepu pada Selasa (13/6).(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006