Yogyakarta (ANTARA News) - Gunung Merapi (2.965 mdpl) yang saat ini status aktivitasnya "siaga", Rabu sekitar pukul 15.04 WIB terus menerus atau secara beruntun mengeluarkan awan panas besar yang meluncur sejauh maksimum enam kilometer ke hulu Kali Gendol (lereng selatan) wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Awan panas yang terjadi terus menerus selama lebih dari 25 menit itu, tampak jelas bergulung-gulung meluncur ke hulu Kali Gendol, kata Panut petugas Pos Pengamatan Merapi di Kaliurang, Kabupaten Sleman, DIY. Dewi Sri, Staf Ahli Geologi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menginformasikan awan panas yang terjadi terus menerus tersebut, dari Pos Kaliurang teramati meluncur ke hulu Kali Gendol. Hingga berita ini diturunkan sekitar pukul 15.45 WIB, kembali terjadi awan panas besar secara beruntun dengan jarak luncur sejauh seperti awan panas sebelumnya. Sebelumnya, sekitar pukul 12.05 WIB Merapi tiba-tiba mengeluarkan awan panas cukup besar secara beruntun dari puncaknya, bergulung-gulung cukup lama hingga beberapa menit, dan meluncur ke arah lereng selatan yaitu ke hulu Kali Gendol. Panut, petugas di Pos Pengamatan Merapi di Kaliurang, Sleman yang menginformasikan kejadian awan panas tersebut melalui radio komunikasi di frekuensi 14.777 (khusus pemantauan Gunung Merapi), Rabu siang belum bisa memastikan jarak luncur awan panas tersebut, karena pengamatan dari Pos Kaliurang saat itu terhalang kabut tebal. "Tampaknya ke arah hulu Kali Gendol, berdasarkan suara gugurannya," kata dia. Ia mengkhawatirkan kemungkinan terjadi kepanikan warga kawasan Kaliadem, timur Kaliurang, Sleman yang berjarak sekitar 6,5 kilometer dari puncak, karena luncuran awan panas tersebut. Sekitar dua pekan lalu awan panas cukup besar dengan jarak luncur sekitar lima kilometer menghanguskan sebagian hutan pinus di utara Kaliadem. Luncuran awan panas itu terjadi pada pagi hari, dan sempat menimbulkan kepanikan warga yang kebetulan sedang pulang ke rumahnya untuk memberi makan ternak sapi perah serta sebagian menengok rumah yang ditinggalkan selama mengungsi. Gunung Merapi di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan DIY sejak Selasa (13/6) pukul 11.00 WIB status aktivitasnya diturunkan dari "awas" ke "siaga", dengan pertimbangan aktivitasnya mulai menurun terutama luncuran awan panasnya sejak beberapa hari sebelumnya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006