Singapura (ANTARA News) - Singapura tidak akan mampu menghasilkan perawat untuk mencukupi kebutuhan sendiri selama beberapa tahun mendatang,  meski ada rencana untuk meningkatkan jumlah perawat lokal terlatih dari 1.700 per tahun pada saat ini menjadi 2.700, kata Straits Times, Jumat.

Dalam dekade terakhir, Dewan Keperawatan Singapura menunjukkan bahwa sistem kesehatan negara perlu merekrut antara 1.000 sampai 2.000 perawat asing setiap tahun guna memenuhi peningkatan permintaan perawatan kesehatan seiring dengan pertambahan populasi penduduk usia tua.

Singapura berencana untuk terus memperluas layanan medis, yang diharapkan dapat mengarah pada kompetisi bagi perawat lokal antar-rumah sakit, panti jompo dan klinik.

Satu pusat kesehatan masyarakat di Yishun akan dibuka pada akhir tahun ini, diikuti dengan pembukaan Rumah Sakit Ng Teng Fong berkapasitas 700 tempat tidur dan satu bangunan baru dengan 250 tempat tidur di Rumah Sakit Umum Changi tahun depan.

Dua lagi rumah sakit umum dan beberapa panti jompo juga akan dibuka dalam beberapa tahun ke depan.

Beberapa rumah sakit mengatakan mereka ingin merekrut sejumlah besar orang asing - seperti yang telah mereka lakukan dalam beberapa tahun terakhir, kata Straits Times.

Singapura kini memiliki total 34.200 perawat terlatih.

Laporan tahunan terbaru dari Dewan Keperawatan Singapura menunjukkan bahwa sebagian besar perawat asing datang dari Filipina, hampir 4.000 dari mereka bekerja di sini.

Pada umumnya, perawat yang memenuhi syarat tidak memiliki masalah dalam mendapatkan persetujuan untuk bekerja di Singapura, demikian seperti yang dikutip dari Xinhua.

Semua rumah sakit, baik negeri maupun swasta, juga bekerja keras untuk mempertahankan perawat mereka yang lebih tua dan lebih berpengalaman. Pada akhir tahun 2011, Singapura memiliki 2.280 perawat berusia 60 tahun atau lebih tua.

(H-AK/H-RN)

Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2013