Jakarta (ANTARA) - China melakukan berbagai upaya demi mendapatkan panen besar pada musim panas pada 2023 agar keamanan pasokan biji-bijian negara itu terjaga, terlepas dari kondisi meteorologi yang buruk.

Biasanya, panen musim panas di China berlangsung mulai Mei hingga akhir Juni setiap tahunnya, dengan sebagian besar pekerjaan dipusatkan pada memanen gandum musim dingin, yang merupakan tanaman biji-bijian pokok. Output biji-bijian untuk periode tersebut mencapai sekitar seperempat dari total tahunan.

Hingga Minggu (11/6), luas area penanaman gandum musim dingin yang sudah dipanen telah melampaui 239 juta mu (sekitar 15,93 juta hektare), mencakup lebih dari 75 persen beban kerja tahunan untuk panen musim panas.

Provinsi Henan di China tengah, salah satu provinsi penghasil biji-bijian utama di negara itu, pada dasarnya telah menyelesaikan semua tugasnya untuk panen gandum musim dingin. Demi mengurangi dampak cuaca hujan yang terus-menerus, provinsi itu melaksanakan panen musim panas dengan kecepatan maksimal.

Di koperasi petani di wilayah Minquan, 16 mesin pemanen kombinasi beroperasi sepanjang waktu guna meningkatkan efisiensi. Wilayah itu juga menggunakan 18 alat pengering biji-bijian dan mengirim sejumlah teknisi untuk memberikan panduan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas tanaman biji-bijian.

Demi meminimalkan kerugian akibat hujan, biro pertanian Provinsi Anhui di China timur memperkenalkan penggunaan mesin pertanian tambahan dari sejumlah provinsi tetangga, termasuk Shandong, Jiangsu, dan Henan, sehingga mempercepat proses panen.

Wu Tianchang, seorang operator mesin pertanian, mengatakan bahwa truk-truk tersebut diizinkan untuk melaju tanpa pungutan biaya di jalan bebas hambatan selama periode panen musim panas, sementara sejumlah bengkel disediakan di setiap lokasi yang pernah dia kunjungi.

Sejak akhir Mei, China CO-OP Group telah mengoordinasikan lebih dari 1.300 personel dan sekitar 400 mesin pertanian untuk memastikan kelancaran panen, penanaman, dan pengelolaan lahan di berbagai daerah.

Biro meteorologi juga berpartisipasi dalam mendukung panen musim panas. Pusat iklim Provinsi Shandong di China timur telah merilis laporan khusus untuk memandu para petani dalam memastikan pekerjaan mereka selesai tepat waktu.

Untuk menjamin pendapatan penduduk pedesaan di saat hujan terus mengguyur, China telah meningkatkan bantuan keuangan untuk membantu panen musim panas.

Pada 3 Juni, negara itu mengalokasikan dana bantuan bencana sebesar 200 juta yuan (1 yuan = Rp2.082) atau sekitar 28 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.874) untuk membantu Provinsi Henan dalam proses memanen di ladang gandum yang diguyur hujan dan mengeringkan biji-bijian yang basah.

Bank Pembangunan Pertanian China (Agricultural Development Bank of China) telah mengeluarkan kredit senilai 110 miliar yuan untuk mendukung pembelian biji-bijian musim panas.

Produksi pertanian harus dapat mengatasi berbagai kesulitan, kata seorang pejabat dari Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China, seraya menyerukan persiapan untuk menghadapi risiko serta membuat peningkatan dalam pencegahan dan mitigasi bencana. 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2023