Yogyakarta (ANTARA News) - Warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi kembali dievakuasi dan diimbau segera meninggalkan rumah masing-masing untuk mengungsi menyusul kenaikan kembali status aktivitas gunung itu dari "siaga" menjadi "awas". Menurut petugas Posko Utama Satlak Penanggulangan Bencana Gunung Merapi Kabupaten Sleman, Waskito, Rabu, saat ini Bupati Sleman Ibnu Subiyanto didampingi Kabid Penanggulangan Bencana Alam, Widi Sutikno berada di kaki Gunung Merapi untuk memperlancar upaya evakuasi warga. Menurut dia, sejumlah kendaraan evakuasi telah disiapkan untuk kembali mengangkut warga ke barak pengungsi yang telah disediakan Pemerintah Kabupaten Sleman. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Rabu, pukul 15.00 WIB, memutuskan meningkatkan kembali status Gunung Merapi menjadi level "awas" setelah satu hari sebelumnya (Selasa, 13/6 pukul 11.00 WIB) diturunkan ke tingkat "siaga" oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung. Staf BPPTK Yogyakarta, Triyani menyatakan keputusan meningkatkan kembali status menjadi "Awas Merapi" tersebut diambil setelah pihaknya menerima telepon dari Kepala BPPTK Yogyakarta, Ratdomo Purbo yang didampingi Kepala Seksi Gunung Merapi, Subandriyo dari sebuah lokasi di kaki Gunung Merapi. Sementara itu, Staf Ahli Geologi BPPTK Yogyakarta, Dewi Sri menginformasikan awan panas yang terjadi terus menerus tersebut, dari Pos Kaliurang teramati meluncur ke hulu Kali Gendol. Sebelumnya, sekitar pukul 12.05 WIB Merapi tiba-tiba mengeluarkan awan panas cukup besar secara beruntun dari puncaknya, bergulung-gulung cukup lama hingga beberapa menit, dan meluncur ke arah lereng selatan, yaitu ke hulu Kali Gendol.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006