Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengajak negara-negara ASEAN untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) guna mendorong peningkatan daya saing kawasan itu terhadap ekonomi global.

"Langkah-langkah penting perlu dilakukan untuk mempromosikan daya saing dan inovasi kita, meningkatkan partisipasi kita dalam rantai nilai global, serta meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian masyarakat ASEAN," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Pada The 2023 ASEAN Labour Ministers' Breakfast Meeting di Jenewa, Swiss, ia mengatakan ASEAN wilayah dengan lebih dari 600 juta penduduk dan PDB gabungan lebih dari tiga triliun dolar AS.

Kerja sama dan kolaborasi antarnegara ASEAN, kata dia, membantu pencapaian tujuan bersama, yakni memajukan keadilan sosial dan mempromosikan pekerjaan yang layak untuk semua.

"Mengembangkan SDM melalui pembelajaran sepanjang hayat dan optimalisasi pemanfaatan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat ASEAN merupakan tujuan bersama ASEAN," katanya.

Baca juga: Menaker dorong ILO wujudkan keadilan sosial di dunia kerja

Menaker Ida juga mengajak ASEAN memprioritaskan platform yang berpusat pada manusia dan inklusif. Platform ini untuk meningkatkan pelindungan pekerja migran yang mana telah berperan penting dalam membangun komunitas regional ASEAN.

"Mengingat hal itu ada kebutuhan mendesak bagi ASEAN bekerja sama dengan mitra kita untuk memberikan pelindungan yang lebih baik kepada para pekerja migran kita sepanjang siklus migrasi. Ini untuk memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal dalam pembangunan komunitas regional kita," katanya.

Penguatan kerja sama dan kolaborasi yang telah terjalin antara negara ASEAN selama ini, kata dia, akan membantu pencapaian tujuan bersama memajukan keadilan sosial serta mempromosikan pekerjaan yang layak untuk semua.

"ASEAN perlu mengeksplorasi lebih lanjut cara-cara untuk mengerjakan kedua prioritas ini, terutama melalui kerja sama di antara negara-negara anggotanya dan mitranya, serta organisasi internasional yang relevan, termasuk ILO (International Labour Organization)," ujarnya.

Menurutnya, salah satu isu penting yang perlu didorong di kawasan ASEAN adalah mencegah kekerasan seksual di tempat kerja yang merupakan salah satu agenda prioritas di regional ASEAN. Indonesia telah menerbitkan aturan terkait dengan pencegahan kekerasan seksual di tempat kerja.

"Ini penting untuk memastikan agar kondisi tempat kerja bebas dari kekerasan seksual. Hal ini juga penting untuk kita lakukan bersama sebagai upaya menciptakan kondisi kerja yang aman, nyaman, dan produktif, serta menjaga keberlangsungan usaha," tuturnya.

The 2023 ASEAN Labour Ministers' Meeting adalah pertemuan tahunan di mana pada tahun ini Indonesia memegang Keketuaan ASEAN 2023.

Pertemuan tersebut dihadiri Menaker Brunei Darussalam, Menaker Malaysia, Wamenaker Laos, Wamenaker Filipina, pejabat perwakilan Kamboja, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Dirjen ILO Gilbert Huongbo.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2023