Islamabad (ANTARA News) - Jumlah korban jiwa akibat serangan sektarian terhadap pemeluk Syiah di Kota Quetta, Pakistan barat-daya, Sabtu malam (16/2), naik jadi 63 dan korban cedera jadi 180.

Mir Zubair Mehmood, Perwira Polisi Quetta, mengatakan bom kuat tersebut, yang ditujukan kepada Masyarakat Syiah Hazara, mengguncang daerah satu pasar yang berada di Jalan Karani, Quetta, Ibu Kota Provinsi Balochistan di bagian barat-daya negeri tersebut, sekitar pukul 17.30 waktu setempat.

Ia menyatakan ledakan itu menewaskan 63 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 180 orang lagi yang dibawa ke Rumah Sakit Militer Quetta untuk perawatan medis.

Lebih dari 20 orang yang cedera berada dalam kondisi kritis. Pemerintah berencana membawa mereka melalui udara ke Kota Pelabuhan Karachi di bagian selatan negeri tersebut dengan menggunakan pesawat militer untuk diberikan perawatan yang lebih baik, kata Mehmood.

Saat mengungkapkan hasil penyelidikan awal oleh Regu Penjinak Bom, ia mengatakan bom itu diledakkan dengan menggunakan kendali jarak jauh dan bahan peledaknya ditaruh di tangki air di dalam pasar tersebut.

Kepolisian Quetta menyatakan bangunan dua-lantai yang terdiri atas lebih dari 40 toko rata dengan tanah setelah ledakan itu dan beberapa polisi dikhawatirkan terkubur di bawah puing.

Juru Bicara Pemerintah Balochistan mengumumkan hari berkabung resmi di seluruh provinsi tersebut sehubungan dengan pembunuhan terhadap Masyarakat Hazara pada Ahad. Bendera nasional, katanya, akan dikibarkan setengah tiang di semua gedung pemerintah di Balochistan pada hari berkabung.

Wazir Khan, Deputi Inspektur Jenderal Kepolisian Quetta, mengatakan sebanyak 800 kilometer sampai 1.000 kilogram peledak digunakan dalam serangan itu. Ia menyatakan ledakan terjadi di kota kecil tempat banyak warga Hazara menetap.

Ledakan tersebut menimbulkan lubang sedalam 12 kaki dan lebar enam kaki di tanah. Beberapa rumah, toko dan kendaraan juga rusak dalam ledakan itu.

Setelah ledakan tersebut, pemrotes Syiah --yang marah-- menutup daerah itu, sehingga polisi, tim pertolongan dan awak media tak bisa mendekati lokasi ledakan.

Pemrotes menyatakan Masyarakat Hazara di Quetta sudah puluhan kali menjadi sasaran serangan selama dua tahun belakangan. Ratusan orang tak berdosa telah kehilangan nyawa mereka dalam peristiwa itu, tapi pemerintah gagal menyediakan keamanan yang layak buat mereka.

Majlis-e-Wahdat-e-Muslimeen dan Partai Demokratik Hazara --kelompok Muslim Syiah di kota tersebut-- mengumumkan tiga hari berkabung akibat ledakan itu dan mengeluarkan seruan mogok pada Ahad.
(C003)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013