Palembang (ANTARA News) - Banjir melanda Desa Air Baluy, yang dihuni oleh sekitar 600 kepala keluarga, di Kecamatan Sangadesa, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, setelah hujan lebat yang menyebabkan sungai di daerah itu meluap.

Banjir itu tidak hanya merendam rumah dan akses jalan antardesa tetapi juga ratusan hektare lahan pertanian dan perkebunan warga setempat.

"Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa," kata Kabid Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sumsel MS Sumarwan.

Untuk meringankan penderitaan korban banjir tersebut, sekarang ini pihaknya telah menurunkan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan pendataan para korban, bantuan apa yang dibutuhkan, dan menyiapkan tenda penampungan sementara, katanya.

Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu daerah di provinsi yang memiliki 15 kabupaten/kota ini yang cukup rawan dilanda banjir.

Sebelumnya pada awal Januari 2013, banjir pernah melanda Kecamatan Sanga Desa dengan korban yang lebih banyak seperti di Desa Keban I dan mengakibatkan 100 kepala keluarga (KK) terkena banjir, Desa Trans Air Baluy 660 KK, dan Desa Ulak Embacang mengakibatkan 650 KK mengalami banjir.

Selain itu juga banjir melanda ribuan warga di beberapa kecamatan lainnya dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin seperti Kecamatan Lais, Kecamatan Bayung Lencir, dan Kecamatan Batang Hari Leko.

Melihat kondisi cuaca di wilayah Sumsel masih terdapat curah hujan yang cukup tinggi, pihaknya akan terus meningkatkan kesiagaan relawanan Tagana binaan Dinas Sosial terutama pada daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor.

Dengan kesiagaan yang tinggi, relawan Tagana bisa cepat turun ke lapangan guna membantu masyarakat yang tertimpa bencana sehingga bisa dihindari timbulnya berbagai permasalahan sosial, kata Sumarwan yang juga sebagai Koordinator Tagana Sumsel itu.
(Y009/F001)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013