Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan hujan yang terjadi secara berturut-turut dalam tiga hari terakhir menyebabkan padamnya titik panas yang sempat bermunculan di Riau.

"Titik panas (hotspot) di Riau sejak tiga hari ini nilil. Hal ini disebabkan tingginya intensitas hujan di Riau secara merata dalam tiga hari terakhir," kata Analis BMKG Stasiun Pekanbaru Warih Budi Lestari di Pekanbaru, Minggu.

Tiga hari sebelumnya, demikian Warih, titik panas sempat bermunculan di berbagai wilayah Riau, khususnya yang menjadi daerah langganan kebakaran hutan atau lahan meliputi Kabupaten Rokan Hilir, Pelalawan, Rokan Hulu dan Kota Dumai.

Kemunculan titik panas pekan lalu menurut dia bahkan sempat mencapai belasan titik hingga berpotensi terjadinya kabut asap yang biasanya berdampak pada terganggunya aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

"Potensi hujan sampai saat ini masih cukup besar untuk wilayah Riau. Seluruh kabupaten dan kota berpotensi dilanda hujan berintensitas ringan dan sedang," katanya.

Beberapa daerah seperti Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi serta Kabupaten Kepulauan Meranti bahkan cenderung akan dilanda hujan lebat.

Peluang hujan untuk sejumlah wilayah di Riau terkosentrasi pada Riau bagian selatan, utara dan tengah termasuk Kota Pekanbaru.

"Hujan berpeluang terjadi pada sore hingga malam hari. Beberapa wilayah bahkan terjadi hujan pada siang hari," katanya.

Tingginya intensitas hujan di Riau menurut hasil monitoring cuaca, kata Warih, bakal terjadi hingga Senin (18/2).

Kondisi tersebut kata di disebabkan adanya daerah tekanan rendah pada Laut Australia dan Nusa Tenggara yang menyebabkan terjadinya percepatan pertumbuhan awan penyebab terjadinya hujan.
(FZR)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2013