Moskow (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan sekitar 20 negara ingin bergabung dengan BRICS, blok negara-negara berkembang yang beranggotakan Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Meningkatnya jumlah negara yang mencari kerja sama dengan BRICS, kata Ryabkov, menunjukkan pentingnya blok tersebut di arena global.

"Diskusi berlanjut tentang apa yang menjadi kriteria untuk bergabung dengan BRICS, dan Afrika Selatan telah mengintensifkan pekerjaan ini," ujar dia kepada kantor berita TASS pada Kamis.

Percakapan mendalam mengenai hal tersebut terjadi pada pertemuan para menteri luar negeri BRICS di Cape Town, Afsel, pada awal Juni, dan diskusi tambahan diharapkan bisa digelar sebelum KTT BRICS pada Agustus mendatang.

Ryabkov mengatakan bahwa aksesi Afsel ke blok tersebut adalah pengalaman yang sukses, mengingat keputusan itu dibuat berdasarkan kesepakatan para anggota lainnya.

"Saya pikir kandidat yang kuat bisa merujuk ke pengalaman ini, memprediksi sendiri apa yang mungkin dan tidak mungkin terjadi," tutur dia.

Ryabkov mendesak anggota BRICS lainnya untuk bersikap terbuka saat memutuskan untuk menerima anggota baru.

Menurut dia, Rusia menyukai gagasan untuk mengambil negara-negara Arab dan Asia-Pasifik karena mereka kurang terwakili dalam BRICS.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Australia batalkan sewa lahan untuk lokasi baru Kedutaan Rusia
Baca juga: Rusia dan Kuba sepakat perkuat hubungan bilateral

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2023