Jakarta (ANTARA) - Perusahaan sektor energi baru terbarukan (EBT) PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat, menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar 1,6 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp6,50 per saham.

Direktur Utama KEEN Wilson Maknawi di Jakarta, Jumat, menjelaskan dividen tunai perseroan tersebut setara dengan rasio 11,05 persen dari laba bersih tahu buku 2022 yang sebesar 14,48 juta dolar AS.

Selain itu, perseroan mengalokasikan sisa laba bersih yang sebesar 671,3 ribu dolar AS diperuntukkan sebagai dana cadangan, dan 12,2 juta dolar AS untuk operasional perusahaan.

Ia mengatakan KEEN cenderung rutin membagikan dividen, yang mana pada tahun buku 2021 perseroan menyetujui pembagian dividen sebesar 1,35 juta dolar AS, atau setara dengan rasio pembagian dividen 16,8 persen dari laba bersih 2021 yang sebesar 7,99 juta dolar AS.

Kemudian, pada tahun buku 2020 perseroan menyetujui pembagian dividen 11,57 persen dari laba bersih, atau senilai 1 juta dolar AS, dengan dividen di angka Rp3,88 per saham.

Baca juga: PLTM beroperasi, Kencana Energi mulai dapat pendapatan dari anak usaha

Baca juga: PLTA Air Putih operasi penuh, laba KEEN kuartal II naik 6,8 persen


Dari sisi kinerja, Wilson menyampaikan perseroan meraih laba bersih 5,67 juta dolar AS atau setara dengan Rp85,44 miliar sepanjang kuartal I-2023, melonjak 7,66 persen year on year (yoy) dari kuartal I-2022 senilai 5,27 juta dolar AS.

Kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan pendapatan yang naik 36,28 persen (yoy) menjadi 13,17 juta dolar AS, atau setara Rp198,33 miliar pada kuartal I-2023, dari sebelumnya kuartal I-2022 sebesar 9,66 juta dolar AS.

Dia mengungkapkan portofolio KEEN saat ini adalah PLTA Pakkat berkapasitas 18 Mega Watt (MW), PLTA Air Putih 21 MW, PLTM Ma'dong 10 MW, PLTM Ordi Hulu 10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Tempilang 2 sebesar 5 MW, serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tempilang 1,36 MWp.

Dari sisi kebutuhan energi, lanjut Wilson, pengembangan dan inovasi alternatif sumber energi hijau terus didengungkan, mengingat potensi EBT Indonesia yang belum dimanfaatkan dengan maksimal.

Sejalan target bauran energi hijau pada 2025 yang sebesar 23 persen, menurutnya, perseroan perlu mengembangkan usaha mengingat saat ini bauran EBT yang dimanfaatkan baru sekitar 14 persen.

"Di dalam pipeline, kami menargetkan dapat mengembangkan aset EBT hingga 500 MW," ujar

Adapun, rincian proyek dalam pipeline jangka panjang perseroan, diantaranya sektor energi hydro yaitu PLTA Sumatera Utara 35 MW, PLTA Sulawesi 1 75 MW, PLTA Sulawesi 2 90 MW, dan PLTA Gorontalo 22 MW.

Dari sektor energi angin, perseroan menargetkan pembangunan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sulawesi Selatan, dengan kapasitas masing-masing 62,5 MW dan 100 MW, serta pengembangan Solar PV 60 MW dan pembangkit listrik Hybrid 5 MW.

Baca juga: Kencana Energi bagikan dividen 11,57 persen dari laba bersih 2020

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2023