Jakarta (ANTARA) - Gelaran JaKreatiFest 2023 yang didukung Bank Indonesia (BI) dengan menghadirkan 73 pelaku UMKM secara luring dan 120 pengusaha secara daring dari Jakarta dan seluruh Indonesia dalam rangka menyambut HUT ke-496 DKI Jakarta, dinilai dapat berkontribusi dalam memajukan para wirausaha muda sekaligus membuka lapangan kerja baru.

"JaKreatiFest ini adalah sebuah momentum yang bisa berkontribusi bagi penciptaan wirausaha muda. Dengan adanya wirausaha muda tumbuh di mana-mana, maka akan menyerap lapangan kerja," ungkap anggota DPR RI Komisi XI, Kamrussamad saat ditemui wartawan pada acara JaKreatiFest di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, Jumat.

Ia mengatakan, JaKreatiFest 2023 tersebut sejalan dengan rencana pemerintah untuk mengakselerasi pengentasan pengangguran dan kemiskinan.

"Jika dipotret data sebelum pandemi COVID-19 tahun 2019, pengangguran di Indonesia sebesar 3,47 persen dan setelah pandemi COVID pada tahun 2022 naik menjadi 4,69 persen," ungkap dia.

Sementara itu, lanjut dia, potret kemiskinan sebelum pandemi pada tahun 2019 sebesar 7,69 persen atau 366.000 jiwa dan setelah pandemi pada tahun 2022 sebesar 8,63 persen atau 502.000 jiwa.

Ia mengatakan, acara JaKreatiFest tersebut sejalan dengan tujuan pemerintah yang menargetkan angka kemiskinan Indonesia dapat ditekan turun ke level 6,5 persen pada 2024.

"Penurunan tersebut diikuti dengan target penurunan angka pengangguran terbuka di kisaran 5,0 persen hingga 5,7 persen," ungkap Kamrussamad yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) itu.

Menurutnya, ini adalah tugas semua pihak untuk fokus membantu percepatan program pengentasan kemiskinan.

"Saya mengapresiasi BI sebagai penyelenggara JaKreatiFest ini dalam memberikan pembinaan, pelatihan serta akses permodalan melalui jalur perbankan dan pembaharuan pada teknologi produksi para pelaku wirausaha muda sehingga mencapai pangsa pasar yang lebih marketable  lagi," ungkapnya.

Ia menyebut, penyelenggaraan JaKreatiFest 2023 itu mendukung Jakarta sebagai kota global yang sudah seharusnya memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik. Sehingga iklim investasi dalam dan luar negeri semakin positif.

Seorang pelaku UMKM fesyen dan lukisan binaan BI asal Bali, Andhika (38) mengaku baru pertama kalinya diundang BI untuk memerkan produknya di Jakarta.

"Kami sudah empat tahun menjadi binaan BI (sejak 2019). Omzet usaha saya ini berkisar antara Rp50 juta - Rp100 juta per bulan. Kisaran harga produk saya antara Rp450 ribu - Rp10 juta per item," ungkap dia.

Ia mengatakan, produk lukisan yang dibuat dari dedaunan dan pewarna alami serta produk fesyennya sudah mencapai pasar luar negeri.

"Produk saya sudah dijual ke beberapa negara di Eropa, Jepang dan Amerika. Kini saya ingin lebih mempromosikan produk saya dalam negeri," ungkap pelaku UMKM dengan merek "Pagi Motley" itu.

Baca juga: BI DKI Jakarta targetkan Rp8,5 miliar pada JaKreatiFest 2023

Baca juga: Teten yakini seluruh produk UMKM di JaKreatiFest 2022 berkelas

Baca juga: Teten optimis JaKreatiFest 2022 pacu UMKM tingkatkan kreatifitas

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2023