Milan  (ANTARA News) - Kevin-Prince Boateng dan Sulley Muntari menempatkan Ghana dalam sorotan Liga Champions setelah keduanya menciptakan dua gol yang mengantarkan AC Milan menang mengejutkan dari Barcelona, dini hari tadi.

Boateng, yang bermain untuk timnasnya yang berjuluk Black Stars pada Piala Dunia 2010, membuat tuan rumah unggul lewat gol pertamanya dan Muntari yang kembali dari cedera lutut, menggadakannya dengan gol kedua yang menawan.

"Itu sunggul gol paling penting dalam karir saya," kata Muntari yang terkenal dengan tendangan kaki kirinya, kepada wartawan seperti dikutip Reuters.

"Kami tahu pertandingan ini tak akan mudah namun kami bisa melakukannya," kata dia. "Kami disiplin merusak permainan Barcelona."

Ternyata kedua pemain punya hubungan berbeda dengan Ghana.

Muntari, yang sudah 10 tahun berpengalaman di kancah sepakbola Eropa, telah 75 kali memperkuat Black Stars dan sudah biasa memperkuat timnas sejak 2003.

Sementara Boateng yang besar di Jerman, bermain untuk tingkat remaja, lalu memilih memperkuat Ghana pada Piala Dunia 2010 setelah didekati asosiasi sepakbola Ghana.

Namun pada tahun berikutnya dia membuat marah orang Ghana setelah menerima pinangan AC Milan menyusul penampilan mengkilatnya pada Piala Dunia 2010 di mana Ghana bisa mencapai perempatfinal.

Pelatih Milan Massimiliano Allegri memuji presiden klub Silvio Berlusconi setelah memenangkan kontrak untuk Boateng.

"Kami mendedikasikan kemenangan ini untuk sang presiden, karena dia memberi saya satu tim yang bisa saya kelola," kata Allegri, yang sebelum pertandingan dini hari tadi kerap berdiskusi mengenai taktik bermain dengan Berlusconi yang mantan perdana menteri Italia itu.

"Ini adalah tim yang bisa saya dorong untuk meningkat, dan kami harus sedikit melupakan apa yang telah terjadi sebelumnya pada musim ini," sambung sang pelatih.

Milan telah menjual sejumlah pemainnya pada akhir musim lalu demi memangkas beban dan berjuang kembali dari awal ketika Allegri dipaksa untuk membangunnya lagi.  (*)

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2013