Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap pencatatan produk hasil sekuritisasi aset syariah perdana di Indonesia, EBAS-SP SMF-BRIS01 milik Bank Syariah Indonesia, dapat memiliki efek positif bagi perekonomian nasional.

Hal itu disampaikan Wapres dalam acara Peresmian Pencatatan Perdana Efek Beragun Aset Syariah Berbentuk Surat Partisipasi Sarana Multigriya Finansial - Bank Syariah Indonesia, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin.

“Semoga kehadiran EBAS-SP SMF-BRIS01 yang menjadi produk terbaru sekaligus yang pertama di Indonesia ini dapat memberikan multiplier effect yang positif terhadap perekonomian dan keuangan syariah di Tanah Air,” ujar Wapres.

Dia juga berharap pencatatan perdana EBAS-SP itu mendukung langkah Pemerintah dalam pengembangan industri halal, di mana BSI diharapkan terus menjadi lokomotif yang mendorong kemajuan bagi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.

Wapres mengatakan pencatatan Efek Beragun Aset Syariah oleh Bank Syariah Indonesia dan PT Sarana Multigriya Financial kian menambah ragam instrumen keuangan syariah yang tersedia di pasar keuangan dan menjadi sumber alternatif pembiayaan di sektor perumahan bagi perusahaan dan juga sebagai alternatif investasi bagi masyarakat selain sukuk, saham, dan reksadana syariah.

Selain diversifikasi sumber pembiayaan, lanjut Wapres, penerbitan Efek Beragun Aset Syariah ini memiliki banyak manfaat lainnya, di antaranya keuntungan yang didapat dari pemakaian instrumen ini dapat membantu perkembangan perusahaan, penyediaan dana yang lebih murah, serta dapat digunakan oleh perusahaan berskala menegah kecil dalam meningkatkan likuiditas perusahaan.

Untuk itu, Wapres mengimbau agar inovasi dalam bidang instrumen keuangan syariah dapat terus ditingkatkan, sehingga akan memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi dunia keuangan syariah dan masyarakat.

"Di pasar keuangan berbagai instrumen keuangan terus berkembang mengikuti zaman dan kebutuhan masyarakat. Inovasi-inovasi produk keuangan terus bermunculan, terlebih di era digitalisasi ini, yang menuntut sektor keuangan syariah juga harus mampu dan cepat beradaptasi terhadap perkembangan produk-produk yang ditawarkan," jelas Wapres.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Ananta Wiyogo mengungkapkan bahwa tingginya animo investor kepada EBA Syariah menunjukkan bahwa EBA Syariah banyak ditunggu oleh masyarakat sehingga dapat menjadi langkah positif terkait alternatif baru produk investasi berbasis syariah yang dapat mendorong terwujudnya perluasan pasar dan inklusifitas keuangan di pasar modal nasional dan dapat menciptakan efek ganda khususnya bagi pertumbuhan sektor perumahan berbasis syariah.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi dalam sambutannya menyampaikan bahwa melalui momen peluncuran hari ini, Bank Syariah Indonesia menyatakan komitmennya untuk mendukung program pemerintah dalam memperkuat pembiayaan perumahan dengan skema syariah di Indonesia, sehingga diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan terhadap kepemilikan rumah.

“Kami berkomitmen besar untuk terus membangun ekonomi keumatan melalui skema dan sharia model business yang tepat sehingga investor maupun nasabah sadar betul peran perbankan syariah nyata untuk memberikan kontribusi optimal bagi kemajuan ekonomi di Tanah Air,” ujar Hery Gunardi.

Sebagai informasi, EBAS-SP SMF-BRIS01 merupakan efek beragun aset syariah yang underlying portofolio-nya berasal dari pembiayaan griya dengan akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) milik BSI, dimana mekanisme penebitannya merujuk kepada prinsip syariah yang mendapat pernyataan kesesuaian syariah dari Dewan Pengawas Syariah atau tim ahli syariah pasar modal.

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dan persyaratan mengenai Ahli Pasar Modal Syariah yang diatur dalam POJK No 16/Tahun 2015. Selain itu, penerbitan EBAS-SP telah sesuai dengan POJK Nomor 20/POJK.04/2015 dan Fatwa DSN MUI No.121 tahun 2018.

Dalam penerbitan EBAS-SP SMF-BRIS01 ini, Sarana Multigriya Finansial berperan sebagai penerbit, pengatur dan pendukung pembiayaan, sementara Bank Syariah Indonesia berperan sebagai pemberi pembiayaan asal dan penyedia jasa.

Adapun Bank Rakyat Indonesia atau BRI berperan sebagai Wali Amanat dan Bank Kustodian. Sementara itu, agen penjual EBA-SP SMF-BRIS01 yakni BNI Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, CIMB Niaga Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.

Penerbitan EBA-SP SMF-BRIS01 diterbitkan dalam 2 tahapan yaitu Kelas A dengan nilai sebesar Rp297,7 miliar yang ditawarkan melalui mekanisme penawaran umum, serta Kelas B sebagai kelas subordinasi yang berfungsi melindungi Kelas A dan diterbitkan melalui penawaran terbatas.

Kelas A ditawarkan dengan jangka waktu/tenor Weighted Average Life (rata-rata tertimbang jatuh tempo) 4 tahun. Kelas B sebagai subordinasi diterbitkan dengan total nominal Rp27,3 miliar atau 8,4 persen dari jumlah kumpulan tagihan.


Baca juga: SMF- BSI luncurkan efek beragun aset syariah pertama di Indonesia
Baca juga: Wapres ingatkan pelaku sektor keuangan serius jaga kepercayaan publik
Baca juga: Pegadaian tawarkan pembiayaan kendaraan listrik dengan akad syariah


Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2023