Kairo (ANTARA News) - Pakar masalah politik internasional dari Timur Tengah memuji sikap politik pemerintah Indonesia yang tidak menghiraukan kecaman keras pihak negara asing ihwal pembebasan Abu Bakar Ba`asyir. "Harusnya memang begitu, sikap Indonesia sebagai negara berdaulat tidak boleh tunduk pada tekanan (negara) asing," kata Dr Mansour Abdel Maguid dalam perbincangan dengan ANTARA News di Kairo, Kamis. Mansour yang dikenal sebagai kolomnis masalah politik internasional itu dimintai tanggapannya mengenai kekecewaan Washington dan Camberra atas sikap Jakarta dalam pembebasan Ba`asyir. Ia menilai penolakan Indonesia atas campur tangan asing ihwal keputusan pengadilan membebaskan Ba`asir pada Rabu (14/6), setelah menjalani 30 bulan masa tahannya, itu merupakan citra baik Jakarta. "Sikap tegas Indonesia atas pembebasan Ba`asyir oleh pengadilan setempat ini merupakan sikap terpuji, dan bahkan dapat mendongkrak citra baik Jakarta di mata internasional, khususnya dunia Islam," paparnya. Menurut dia, citra buruk kini disandang beberapa kalangan dunia Islam, yang sangat kasat mata terperangkap dalam skenario Washington dalam perang melawan teror. Sementara itu, pujian senada diutarakan surat kabar berbahasa Arab Al-Yaum, Kamis (15/6), yang memuji sikap pemerintah Indonesia yang menolak campur tangan negara asing menyangkut keputusan pengadilan membebaskan tokoh Islam berusia 67 tahun itu. "Sikap Indonesia patut dipuji karena tanpa peduli kecaman keras dari negara asing terutama AS dan Australia ihwal pembebasan warganya yang telah menjalani masa tahanannya," kata Al-Yaum dalam tajuknya. Gambar wajah senyum bahagia tokoh berjenggot putih, yang dikelilingi ratusan pendukung dan simpatisannya, itu tampak mewarnai halaman berbagai media massa cetak dan elektronik di Timur Tengah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2006