PBB (ANTARA News) - Rusia menuduh para diplomat Amerika Serikat (AS) menghambat satu kecaman Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap serangan bom di ibu kota Suriah yang menewaskan setidaknya 59 orang.

Misi Rusia untuk PBB pada Kamis (21/2) menyatakan AS "mendorong" serangan-serangan pemberontak dengan menghambat pernyataan-pernyataan dewan menyangkut serangan-serangan di Suriah, demikian laporan AFP.

"Kami menganggap usaha untuk membenarkan aksi-aksi teroris ini tidak dapat diterima. Jelas dengan melakukan tindakan seperti itu delegasi AS mendorong mereka yang berulang-ulang menargetkan kepentingan-kepentingan AS termasuk misi-misi diplomatik AS," kata Anton Uspensky, Juru Bicara Misi Rusia untuk PBB.

"Disesalkan, reaksi seperti itu yang sangat diperlukan oleh Dewan Keamanan terhadap serangan-serangan teroris kembali dihambat oleh delegasi AS dengan mengaitkan dengan persoalan-persoalan lain," tambah dia.

Ledakan bom dekat kantor-kantor Partai Baath yang berkuasa di Damaskus juga merusak kedutaan besar Rusia. Para aktivis Suriah mengatakan setidaknya 59 orang tewas.

Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara menyelenggarakan sidang membahas satu pernyataan yang diusulkan Rusia tetapi AS dan negara-negara Barat lain ingin memasukkan kecaman terhadap pasukan Bashar karena menyerang para warga sipil, kata para diplomat PBB. 

Juru Bicara Misi AS untuk PBB, Erin Feltin, mengatakan: "Kami mengutuk keras semua serangan teroris terhadap warga-warga sipil atau terhadap fasilitas-fasilitas diplomatik.

"Kami setuju dengan rancangan Rusia mengenai satu pernyataan dari Dewan Keamanan PBB dan hanya berusaha menambahkan bahasa yang sama tentang serangan kejam pemerintah Damaskus terhadap rakyat Suriah. Disesalkan, Rusia menolak memasukkannya dalam naskah yang dapat dipercaya itu," tambahnya.

Dewan Keamanan biasanya mengecam serangan-serangan terhadap misi-misi diplomatik. Tetapi sikap Dewan Keamanan terbelah dua menyangkut konflik Suriah yang telah berlangsung 23 bulan.

Rusia dan China telah menghambat resolusi-resolusi Dewan Keamanan yang akan meningkatkan tekanan terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk menghentikan permusuhan.

(Uu.H-RN)

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2013