Moskow (ANTARA) - Rusia mengungkapkan pada Rabu bahwa pernyataan Presiden AS Joe Biden yang mengatakan Presiden China Xi Jinping sebagai seorang diktator menunjukkan kebijakan luar negeri AS yang tidak konsisten dan tidak menentu.

Pada penggalangan dana di California pada Selasa (20/6), Biden membahas balon mata-mata China yang ditembak jatuh oleh Amerika Serikat awal tahun ini. Ia kemudian mengatakan Jinping menjadi kesal karena dia tidak mengetahui lokasi balon tersebut.

"Itu adalah hal yang memalukan bagi sang diktator," kata Biden.

Rusia dengan cepat memanfaatkan pernyataan Biden sebagai kesempatan untuk mengkritik AS, sambil menggarisbawahi hubungan dekat Rusia dengan China.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa ada kontradiksi antara komentar Biden dan upaya menteri luar negerinya, Antony Blinken, untuk menurunkan ketegangan dengan Beijing pada pertemuan dengan Jinping awal pekan ini.

"Ini adalah hal yang sangat kontradiktif dari kebijakan luar negeri AS, yang menunjukkan bahwa mereka tidak dapat diprediksi," kata Peskov kepada wartawan.

Peskov mengatakan komentar Biden tidak dapat dipahami mengingat Blinken sedang berada dalam kunjungan perdamaian.

"Namun, itu urusan mereka. Kami memiliki hubungan yang buruk dengan AS dan hubungan yang sangat baik dengan China," sambungnya.

China menanggapi komentar AS pada Rabu sambil mengatakan pernyataan Biden tidak masuk akal dan merupakan provokasi.

Rusia dan China mendeklarasikan kemitraan strategis tanpa batas tahun lalu, kurang dari tiga minggu sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukannya ke Ukraina.

Sejak itu, dengan pengenaan sanksi Barat, Rusia menjadi semakin bergantung pada hubungan politik dan ekonomi dengan China.

China tidak mengutuk Rusia atas invasi ke Ukraina dan telah meningkatkan pembelian minyak dan batu bara Rusia yang didiskon oleh Rusia.

Sejak terasing dari Barat, Rusia mendekati negara-negara di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin untuk melawan apa yang dikatakannya sebagai upaya AS untuk mendikte tatanan dunia.

Peskov juga mengatakan label Biden terhadap Jinping itu menunjukkan bahwa AS memiliki sifat perundungan yang semakin menjadi-jadi.

Pada Maret 2021, Rusia menarik duta besarnya dari Washington selama beberapa bulan setelah Biden menyebut Putin sebagai "pembunuh" dalam sebuah wawancara televisi.

Sumber: Reuters
Baca juga: China sebut pernyataan Biden tentang Xi provokatif
Baca juga: Biden sebut Presiden China Xi Jinping diktator
Baca juga: Biden nyatakan hubungan AS-China sudah di jalur yang benar

Pewarta: Resinta Sulistiyandari
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2023